Jakarta, MinergyNews– Wabah Covid-19 berdampak besar pada berbagai sektor. Meski demikian, Kementerian ESDM tak surut langkah dan tetap menghasilkan kebijakan-kebijakan strategis, antara lain penetapan harga gas bumi untuk industri tertentu serta kelistrikan. Sektor ESDM harus menjadi sentral dalam agen pembangunan.
Hal itu ditekankan Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam Halal Bi Halal dengan jajaran Kementerian ESDM, Jumat (29/5).
Menteri Arifin bersyukur Kementerian ESDM tetap menghasilkan kebijakan-kebijakan strategis selama pandemi. Seperti penetapan harga gas US$ 6 per mmbtu untuk industri tertentu serta penetapan harga gas untuk sektor kelistrikan. Ini merupakan pelaksanaan Perpres Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi.
“Kita sudah melaksanakan amanah Perpres 40 tentang harga gas untuk industri dan listrik, yang memang memberikan manfaat positif bagi keuangan negara,” katanya.
Kebijakan ini juga merupakan wujud upaya Pemerintah menyediakan energi yang murah bagi industri, sehingga produk-produk yang dihasilkan bisa kompetitif, terutama di era perdagangan bebas ini. Diharapkan produk-produk Indonesia dapat bersaing dari serangan barang-barang impor.
“Siapa yang paling kompetitif, berkualitas, itulah yang akan unggul. Maka sektor ESDM harus menjadi sektor yang menjadi sentral dalam agent of development,” tegas Arifin.
Untuk itu, lanjut dia, sangat penting bagi jajaran Kementerian ESDM untuk bekerja secara cepat, cermat, efektif dan produktif. “Kecepatan ini yang kita masih lambat. Alur dokumen masih banyak yang harus kita perbaiki. Mekanisme kerja harus dievaluasi sehingga alur dokumen bisa cepat dan kesalahan juga dapat diminimalisir,” tambahnya.
Kebijakan lain yang dihasilkan dalam masa pandemi adalah konversi pembangkit Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Diesel yang dimiliki oleh PLN ke gas. “Dampak dari kebijakan ini adalah selain efisien dari sisi keekonomian (cost) juga memberikan manfaat terhadap (berkurangnya) beban dari lingkungan,” tutur Arifin.
Capaian lain tak kalah penting adalah impelementasi hilirisasi minerba serta penyelesaian proyek-proyek hulu dan infrastruktur energi yang akan diselesaikan sesuai target.
Arifin berharap sektor ESDM terus memberikan kontribusi nyata dalam menggerakkan perekonomian Indonesia di tengah masa pandemi. Apalagi Indonesia diramalkan mampu masuk sebagai 10 besar negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi terbaik.