Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) berhasil menyelesaikan pemasangan 393 unit lampu surya di wilayah Kabupaten Bireun. Pembangunan ini juga bagian tak terpisahkan oleh dukungan Pemerintah Kabupaten setempat dan aspirasi Komisi VII Dewan Perwakilan Daerah (DPR) RI.
“Kami bersama dengan Komisi VII DPR-RI dan Pemerintah Daerah Bireuen berkomitmen untuk menjalankan program kegiatan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat, dengan pemanfaatan energi surya untuk penerangan jalan umum,” ungkap Kepala Balai Besar dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Senda Hurmuzan Kanam saat penyerahan simbolis PJU-TS, Selasa, (5/12).
Program pembangunan PJU-TS ini, lanjut Senda, juga merupakan bagian dari upaya pemerintah melaksanakan transisi energi pada sektor energi ke arah energi yang lebih bersih, minim emisi, dan ramah lingkungan.
“Program pemasangan PJU-TS juga merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission tahun 2060 atau lebih cepat melalui strategi pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan secara masif dan penerapan konservasi energi,” terangnya.
Senda berharap lampu surya yang sudah dipasang dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kehidupan ekonomi masyarakat. Ia juga berharap PJU-TS yang telah dipasang dapat dijaga bersama oleh masyarakat, agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka waktu yang panjang.?
Pada kesempatan yang sama, anggota Komisi VII DPR-RI, Anwar Idris menyampaikan bahwa Komisi VII bersama dengan Kementerian ESDM berkolaborasi melakukan transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan. Pihaknya juga mendukung upaya-upaya pemerintah dalam melakukan percepatan pengembangan EBTKE.
Mengamini harapan Senda, Wakil Ketua DPRD Bireuen menyampaikan penerangan jalan berbasis surya yang telah dibangun sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, yaitu untuk menerangi masjid, mendorong munculnya kegiatan ekonomi serta tetap memberikan penerangan meski saat listrik sedang padam.
Selain masyarakat Aceh, Kementerian ESDM juga menyerahkan secara simbolis infrastruktur berbasis tenaga surya kepada pemerintah daerah dalam hal ini Pemda Lamongan dan Gresik. Penyerahan ini menjadi salah satu wujud konsistensi pemerintah untuk melaksanakan program yang langsung memberikan manfaat untuk masyarakat.
“Pada tahun 2022, kami telah membangun Penerangan Jalan Umum-Tenaga Surya (PJU-TS) sebanyak 150 unit di Kabupaten Lamongan dan 150 unit di Kabupaten Gresik. Pelaksanaan program ini merupakan kolaborasi pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR-RI dan Pemerintah Daerah Lamongan dan Gresik,” ungkap Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur EBTKE, Hendra Iswahyudi saat peresmian dan serah terima PJU-TS di Lamongan (Minggu, 3/11).
Pembangunan PJU-TS di kedua kabupaten tersebut merupakan aspirasi Anggota Komisi VII DPR-RI, Dyah Roro Esti Widya Putri. Pihaknya bersama dengan Komisi VII DPR-RI dengan dukungan Pemerintah Kabupaten setempat, berkomitmen untuk menjalankan berbagai program kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Utamanya, pemanfaatan energi surya untuk penerangan jalan melalui program pemasangan PJU-TS.
“Program ini menjadi salah satu solusi efisiensi tenaga listrik untuk penerangan yang difokuskan pada jalan perdesaan, utamanya yang sulit dijangkau jaringan PLN. Selain itu, pemasangan PJU Tenaga Surya ini sangat bermanfaat bagi Pemerintah Daerah untuk menghemat pengeluaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari pajak penerangan jalan, seiring dengan diterapkan nya tariff adjustment di TW-III 2022 bagi golongan rumah tangga berdaya 3.500 VA atau lebih dan golongan Pemerintah, termasuk di dalamnya golongan tarif Penerangan Jalan Umum (P3),” urainya.
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro yang turut hadir pada seremonial ini menyampaikan bahwa program pengadaan PJU-TS ini merupakan hasil aspirasi masyarakat agar mampu meningkatkan elektrifikasi di Indonesia. Pemanfaatan energi terbarukan berupa PJU-TS yg juga diharapkan membantu mengurangi emisi karbon terlebih lagi menuju Indonesia emas tahun 2045.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan, Muhammad Satuwi Heruwidi mengatakan apresiasi atas pembangunan PJU-TS di Lamongan karena pengadaan lampu surya ini mampu membantu masyarakat dalam menghadapi ramainya jalan poros dan desa serta memenuhi penerangan lampu jalan pada malam hari yang sebelumnya masih kurang.
“Kami berharap masyarakat dapat merawat aset ini karena biaya perbaikan yang mahal jika ada kerusakan. Peran serta pemerintah pusat masih dibutuhkan untuk menambah alokasi pembangunan PJU-TS di daerah ini,” harapnya.