Jakarta, MinergyNews– Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terpantau aman hingga H-1 jelang libur panjang pergantian tahun atau H+3 sejak puncak perayaan Hari Natal. Kementerian ESDM terus memastikan pasokan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquified Petroleum Gas (LPG) dan listrik secara nasional kepada masyarakat berjalan dengan lancar.
Berdasarkan laporan harian Posko Nasional Sektor ESDM, Kamis (28/12), hasil pemantauan menunjukkan kondisi penyediaan maupun distribusi BBM, LPG, dan listrik tidak menemui kendala berarti.
Kondisi stok BBM dan LPG dalam status normal. Ketersediaan secara nasional untuk BBM jenis Premium mencapai 28,5 hari, Pertalite 21,7 hari, Pertamax 19,8 hari dan Solar 19,7 hari. Sedangkan untuk LPG mencapai 19,3 hari. Secara nasional proses penyaluran BBM dan LPG berjalan normal. Menanggapi terbatasnya ketersediaan LPG 3 kg di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, telah ditindaklanjuti dengan melakukan operasi pasar di tiga wilayah dan saat ini telah kembali normal.
Untuk kondisi kelistrikan secara umum terpantau dalam kondisi normal. Secara keseluruhan daya mampu pasok nasional sebesar 35.534,11 WM dan beban puncak sebesar 32.780,21 MW. Sehingga masih terdapat kapasitas cadangan daya nasional sebesar 2.753,90 MW.
Walau sempat terjadi cuaca buruk yang diikuti angin kencang dan gelombang tinggi pada tanggal 23 -25 Desember 2017 di perairan Kupang, NTT, sistem kelistrikan Kupang dalam kondisi normal dengan daya mampu pasok sebesar 125 MW, beban puncak sebesar 90 MW, dan cadangan operasi 35 MW.
Untuk sektor Geologi, dua gunung api masih terpantau dalam status AWAS, yakni Gunung Agung di Bali dan Gunung Sinabung di Sumatera Utara. Meskipun begitu, untuk Gunung Agung status awas hanya ditetapkan pada radius 8-10 Km dari kawah. Sehingga secara umum Bali dalam kondisi aman. Masyarakat yang berencana untuk berlibur ke Bali tidak perlu khawatir.
Di sektor geologi juga dilaporkan terjadi satu kejadian gerakan tanah di Kabupaten Karanganyar, Banten pada Kamis (28/12). Tiga rumah rusak dan tiga keluarga diungsikan akibat dari kejadian tersebut. Badan Geologi Kementerian ESDM terus melakukan pemantauan gerakan tanah di beberapa wilayah rawan bencana lainnya untuk melakukan antisipasi.