lAEA Tetapkan BATAN Sebagai Collaborating Center Pemuliaan Mutasi Tanaman 

Jakarta, MinergyNews– Indonesia melalui Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) ditetapkan sebagai Collaborating Center (CC) dalam hal Pemuliaan Mutasi Tanaman oleh Badan Tenaga Atom Internasional/ lntemational Atomic Energy Agency (lAEA). BATAN ditunjuk sebagai CC karena peran aktifnya dalam mengaplikasikan teknologi nuklir untuk tujuan damai khususnya meningkatkan produktivitas dan kualitas pangan melalui program pemuliaan mutasi tanaman (mutation breeding).

Kepala Batan, Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan, beberapa capaian BATAN dalam mutation breeding antara lain 22 varietas padi, 10 varietas kedelai, 3 varietas sorgum, 2 varietas kacang hijau, 1 varietas kacang tanah, 1 varietas gandum tropis dan 1 varietas kapas.

Selain itu, ungkap Djarot, pada tahun 2014 BATAN juga mendapatkan penghargaan ”Outstanding Achievement Award on Plant Mutation Breeding” dari lembaga yang sama.

Dikesempatan yang sama, Peniliti Utama Batan, Prof. Soeranto Human menjelaskan, dengan ditetapkannya BATAN sebagai CC dalam hal Mutation Breeding, maka BATAN dijadikan sebagai pusat kerja sama IAEA untuk penelitian dan pengembangan pertanian berbasis iptek nuklir di kawasan Asia-Pasifik dan Negara Selatan-Selatan.

Soeranto mengungkapkan, disamping sebagai pusat kerja sama dalam penelitian, BATAN juga ditetapkan sebagai tempat (host) kegiatan ‘lAEA yang berkaitan dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian berbasis iptek Nuklir. “Seperti melalui program pelatihan (training), kunjungan (visiting), pertemuan (meeting) internasional, bahkan cakupannya tidak hanya terbatas untuk Negara di kawasan AsiaPasifik tapi juga termasuk kawasan Afrika,” tuturnya.

Menurut dirinya, beberapa negara yang pernah melakukan pelatihan mutation breeding di BATAN antara lain Negara Burkina Faso, Cambodia, Laos, Myanmar, Madagascar, Mozambique, Namibia, Nepal, Sri Lanka, Tanzania dan lainnya.

Sementara itu, lanjut Soeranto, melalui berbagai kegiatan IAEA Collaborating Center on Plant Mutation Breeding di lndonesia, dipastikan ke depan lndonesia (BATAN) akan lebih berperan penting dalam pengembangan pertanian berbasis iptek Nuklir untuk kawasan Asia-Pasin dan Afrika, khususnya Selatan Selatan.

“Keuntungan yang diperoleh bagi lndonesia yaitu selain mendapatkan dukungan dan bantuan fasilitas riset dari IAEA, untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian lokal, indonesia (BATAN) tentu akan lebih dikenal oleh dunia internasional sebagai Negara yang maju dalam bidang pertanian berbasis Iptek Nuklir, demi meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan ikut serta dalam memelihara perdamaian dunia,” pungkasnya.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *