Jakarta, MinergyNews– Rencananya pada kuartal II tahun 2017 mendatang, PT PLN (Persero) akan menerbitkan obligasi global senilai US$ 1,5 miliar.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Direktur Utama PLN, Sofyan Basir belum lama ini di Jakarta.
Sofyan menegaskan, penerbitan surat utang global itu memang mundur dari jadwal sebelumnya yakni kuartal pertama 2017.
“Kemungkinan April. Masih tetap nilainya itu,” ujarnya.
Sofyan mengungkapkan, saat ini perusahaan pelat merah juga belum menunjuk penjamin emisi. Obligasi tersebut rencananya akan ditawarkan ke investor Asia Pasifik, Amerika Serikat, dan Eropa.
“Agak mundur. Kemarin juga kami dapat uang. Penyertaan modal negara (PMN) sudah turun Rp 23,6 triliun, subsidi juga masuk Rp 10,9 triliun. Jadi sedang kaya kami,” tuturnya.
Selain itu, tambahnya, PLN mendapatkan alokasi PMN paling besar di antara 24 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang disetujui mendapatkan PMN dalam APBN-P 2016.
“Tadinya PLN diusulkan mendapatkan PMN sebesar Rp 10 triliun. Namun dalam APBN-P, dan telah disetujui, ditambah menjadi Rp 13,56 triliun dalam bentuk non-tunai yang berasal dari pajak revaluasi asset,” katanya.
Terkait dengan besaran global bond yang akan dikeluarkan April nanti, Sofyan menuturkan sejauh ini masih sama seperti rencana semula sekitar 1,5 miliar dollar AS setara Rp 19,5 triliun (kurs Rp13.000).
“Penjamin emisinya belum kami tunjuk,” pungkasnya. (us)