Jakarta MinergyNews– Pemerintah menyerahkan pengelolaan 8 wilayah kerja (WK) migas yang habis kontraknya tahun 2018 ke PT Pertamina. Rencana komitmen pasti 8 WK tersebut mencapai US$ 556,45 juta.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Rabu (4/4), memaparkan, pengelolaan 8 WK migas terminasi ini akan menggunakan skema bagi hasil gross split. Potensi investasi dari komitmen pasti 3 tahun pertama sebesar US$ 556,45 juta dan tambahan PNBP dari bonus tandatangan sebesar US$ 35,5 juta.
Term and condition 8 WK terminasi tersebut diteken Menteri ESDM Ignasius Jonan pada Rabu (4/4). Setelah itu akan dilakukan penandatanganan kontrak kerja sama yang rencananya digelar pada pekan depan.
Sebelum dilakukan penandatanganan kontrak, KKKS diwajibkan terlebih dulu membayar bonus tanda tangan kepada negara.
Dalam mengelola 8 WK ini, Pertamina menggandeng mitra kerjanya. Perincian lengkapnya sebagai berikut:
1. WK Tuban: Kontraktor PT Pertamina Hulu Energy Tuban East Java dan Petrochina International Java Ltd.
Komitmen pasti 3 tahun pertama sebesar US$ 42,25 juta, terdiri dari studi GGRP eksplorasi, studi GGRP eksploitasi, well service, facility maintenance, seismik 3D, pemboran eksplorasi, pemboran eksploitasi.
Bonus tanda tangan US$ 5 juta.
2. WK Ogan Komering: Kontraktor PT Pertamina Hulu Energi Ogan Komering dan Jadestone Energy (Ogan Komering Ltd).
Komitmen pasti 3 tahun pertama sebesar US$ 23,3 juta, terdiri dari studi GGRP eksplorasi, studi GGRP eksploitasi, re-entry and perforation, studi EOR, well service, facility maintenance, infill well drilling, appraisal well dan pemboran eksplorasi.
Bonus tanda tangan US$ 5 juta.
3. WK Sanga-Sanga: Kontraktor PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga, PT Karunia Utama Perdana dan OPICOIL HOUSTON Inc.
Komitmen pasti 3 tahun pertama sebesar US$ 237 juta, terdiri dari G&G, advance 3D seismic reprocessing, pemboran eksplorasi, pemboiran eksploitasi.
Bonus tanda tangan US$ 10 juta.
4. WK Southeast Sumatra: Kontraktor PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera dan GHJ SES Indonesia.
Komitmen pasti 3 tahun pertama sebesar US$ 130 juta, terdiri dari GGRP/flow unit study, studi EOR, water injection conversion, workover, seismik 3 D/4D, infill drilling, field reactivation dan EOR pilot.
Bonus tanda tangan US$ 10 juta.
5. WK North Sumatra Offshore: Kontraktor PT Pertamina Hulu Energy NSO.
Komitmen pasti 3 tahun pertama sebesar US$ 18,5 juta, terdiri dari studi GGRP eksplorasi, seismik 2D, studi GGRP dan pemboran ekpsplorasi.
Bonus tanda tangan US$ 1,5 juta.
6. WK East Kalimantan dan Attaka: Kontraktor PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur.
Komitmen pasti 3 tahun pertama sebesar US$ 79,3 juta, terdiri dari studi eksplorasi, pemboran eksploitasi, workover well services, studi GGRP dan pemboran eksplorasi.
Bonus tanda tangan US$ 1 juta.
7. WK Tengah (Amandemen WK Mahakam dan penggabungan WK Tengah): Kontraktor PT Pertamina Hulu Mahakam.
Komitmen 3 tahun pertama sebesar US$ 26,1 juta, terdiri dari US$ studi GGR regional, reprocessing seismik 3D, studi GGR lanjutan dan pemboran eksplorasi.
Bonus tanda tangan US$ 1 juta. (