Kembangkan Keilmuan di Bidang Migas, Universitas Pertamina Gandeng Kota Prabumulih

Jakarta, MinergyNews– Indonesian Petroleum Association (IPA) mencatat, saat ini setidaknya ada 60 cekungan endapan berpotensi migas di Indonesia. Sebanyak 36 cekungan berada di wilayah Indonesia bagian barat, dan 14 diantaranya merupakan penghasil minyak bumi sekaligus gas alam. Dari total kegiatan eksplorasi migas, 75 persennya dilakukan di bagian barat wilayah Indonesia. Empat wilayah penghasil minyak bumi terbanyak adalah Sumatera, Laut Jawa, Kalimantan Timur dan Kepulauan Natuna.

Memiliki sejarah panjang sebagai daerah penghasil migas, Provinsi Sumatera Selatan masih menyimpan potensi cadangan migas mencapai 5.034.082 Million Stock Tank Barrels (MSTB). Kota Prabumulih misalnya, merupakan salah satu lumbung migas nasional sekaligus basis operasi dan andalan produksi PT Pertamina EP Asset 2. Untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya migas di Kota Prabumulih, Universitas Pertamina bekerja sama dengan Pemerintah Kota Prabumulih dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi.

“Kota Prabumulih memiliki banyak sumur migas. Selain untuk produksi, sumur-sumur migas tersebut berpotensi menjadi lumbung pengetahuan bagi para mahasiswa untuk melakukan kuliah praktik. Pada tahun 2019 lalu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bahkan menganugerahkan penghargaan kepada Kota Prabumulih sebagai kota gas terbesar di Indonesia. Total jaringan gas rumah tangga di Kota Prabumulih mencapai 42.668 Sambungan Rumah (SR),” ungkap Walikota Prabumulih, Ir. H. Ridho Yahya, M.M, dalam acara penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintah Kota Prabumulih dan Universitas Pertamina, Senin (13/12).

Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, MS, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerja Sama Universitas Pertamina menyebutkan kerja sama tri dharma ini diharapkan dapat menjadi pionir bagi pelaksanaan kerja sama potensial lainnya. “Kami telah berkomitmen untuk melakukan kegiatan pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia kedua belah pihak. Sebagai kampus yang fokus pada pengembangan teknologi dan bisnis energi, kami juga akan memanfaatkan potensi sumber daya di Kota Prabumulih untuk kegiatan penelitian di bidang energi yang sesuai dengan kepentingan kedua belah pihak,” pungkas Wawan.

Kerja sama tersebut, lanjut Wawan, dilaksanakan semata-mata untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang energi, dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kota Prabumulih. Selain lapangan migas yang tersebar di beberapa lokasi, Kota Prabumulih juga memiliki 3D Museum Migas pertama di Indonesia yang berlokasi di kompleks Pertamina EP Asset 2 Prabumulih.

Kerja sama dengan pemerintah di level provinsi hingga kabupaten, khususnya daerah penghasil migas, sudah dilakukan oleh kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut sejak berdiri pada tahun 2016. Tak kurang dari 19 mitra dari Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota, dan Asosiasi Pemerintah di segala bidang telah bekerja sama dengan Universitas Pertamina dalam pengembangan keilmuan. “Kerja sama tersebut ada yang sifatnya penelitian atau pengabdian kepada masyarakat di daerah mitra, kunjungan lapangan, kuliah praktik, dan pemberian pelatihan atau sosialisasi terkait isu tertentu dari industri migas kepada masyarakat. Ada juga pemberian beasiswa kepada putra-putri daerah berprestasi. Mudah-mudahan kerja sama semacam ini juga bisa terlaksana dengan Pemkot Prabumulih,” ujar Wawan.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *