Kembangkan Ekosistem KBLBB, Lima Perjanjian Kerja Sama Resmi Diteken

Deputy Bidang Koordinasi Infrastuktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Rachmat Kaimuddin menyatakan bahwa kerja sama yang diawali dengan penandatangan ini dapat membawa perubahan penting untuk saling bersinergi mensukseskan program KBLBB khususnya dalam pengembangan ekosistem industri KBLBB

“Untuk merealisasikan tujuan dari program KBLBB tentunya memerlukan dukungan dari berbagai pihak dan tentu saja dukungan yang solid akan dapat mewujudkan ekosistem KBLBB,” ujar Rachmat dalam sambutannya di acara penandatangan perjanjian Kerjasama Pengembangan Ekosistem KBLBB di Jakarta, Kamis (14/9).

Rachmat berharap kerja sama ini dapat berjalan dengan baik dan dapat mempercepat terbentuknya ekosistem KBLBB.

“Saya berharap kerja sama hari ini dapat mempercepat implementasi ekosistem KBLBB. dengan semangat dan tekad yang sama saya yakin akan dapat menyongsong reformasi industri otomotif bebas emisi dan ekosistem yang lebih ramah lingkungan,” lanjut Rachmat.

Penandatanganan MoU kerja sama dengan mitra-mitra strategis BBSP untuk merealisasikan ekosistem KBLBB. Pertama, perjanjian kerja sama Pembangunan SPBKLU antara (BBSP KEBTKE) dengan PT PLN (Persero), kedua Pembangunan Micro-Grid dan Pabrik antara BBSP KEBTKE- PLN Manajemen Proyek & EBT- TDL Global.

Selanjutnya, Pengembangan Baterai untuk perahu listrik antara BBSP KEBTKE dengan TDL Global- Gempacs, Ltd, ke empat Produksi Konversion-Kits untuk motor listrik antara BBSP KEBTKE dengan Inventus Power- PT INTI dan terakhir, adalah perjanjian Produksi Massal Motor Konversi antara BBSP KEBTKE dengan PT Yifang Cargo Mutiara Elektronik.

Terkait dengan perjanjian kerja sama antara BBSP KEBTKE dengan TDL Global, Kepala BBSP KEBTKE Senda Hurmuzan Kanam menjelaskan, kerja sama dengan True Digital Leader Global (TDL Global) terkait dengan ketersediaan suplai 20.000 unit baterai di tahun 2023 dan 100.000 pada tahun 2024 dari pabrik Technology With Spirit (TWS) Cina untuk mendukung KBLBB.

“Untuk suplai 100.000 unit di tahun 2024, TDL akan merelokasi pabrik produksinya dari Cina ke Indonesia,” tutup Senda.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *