Jakarta, MinergyNews– Dalam pembangunan sarana kelistrikan di provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), dilakukan dengan memperhatikan potensi energi primer setempat. Salah satu potensi energi yang dimiliki oleh provinsi tersebut adalah energi air.
Provinsi tersebut memiliki potensi tenaga air di daerah aliran sungai (DAS) Barito dan Katingan di Puruk Cahu, Muara Teweh dan Kasongan dengan kapasitas 356 megawatt (MW).
Potensi tersebut terdeteksi di pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Riam Jerawi di kabupaten Katingan dengan kapasitas 72MW, selain itu bendungan PLTA Muara Juloi di kabupaten Murung Raya dengan kapasitas 284 MW.
Saat ini, potensi tersebut dalam tahap identifikasi oleh Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalteng, dan memerlukan studi lebih lanjut untuk dapat dikembangkan. Disamping air, provinsi ini juga memiliki potensi batubara yang besar terutama di kabupaten Barito Utara.
Survey yang telah dilakukan sejak tahun 1975 oleh beberapa institusi, baik pemerintah maupun perusahaan asing seperti PT BHP – Biliton memperkirakan terdapat sekitar 400 juta ton batubara dengan nilai kalori di atas 7.000 kkal per kg dan juga ditemukan batubara dengan kandungan kalori di atas 8.000 kkal per kg di kabupaten Barito Utara dan Murung Raya bagian utara. Batubara banyak ditemukan di daerah Muara Bakah, Bakanon, Sungai Montalat, Sungai Lahei, Sungai Maruwai dan sekitarnya.
Kemudian,gas alam di Kalimantan Tengan terdapat di Bangkanai Kabupaten Barito Utara, yang menghasilkan gas alam 20 mmscfd selama 20 tahun. Diperkirakan volume gas akan turun secara bertahap menjadi 16 mmscfd mulai tahun ke-16.