Jakarta, MinergyNews– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini tengah menyiapkan aturan skema gross split untuk bagi hasil pada kontrak kerja sama migas atau production sharing contract (PSC). Selama ini dengan cost recovery, negara harus mengurangi bagian minyaknya lantaran biaya yang harus diganti cukup besar.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Menteri ESDM, Ignasius Jonan kepada wartawan belum lama ini di Jakarta.
Jonan menjelaskan, penggunaan gross split dianggap lebih menguntungkan negara. Di sisi lain, inefisiensi dari perusahaan minyak dari Kontraktor Kontrak Kerja sama (K3S) tak bisa dibebankan ke negara.
Dia mencontohkan, untuk cost recovery lapangan migas di Riau yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), negara harus mengganti cost recovery sebesar hampir US$ 2 miliar per tahun atau sekitar Rp 26 triliun. Sementara APBD Riau saja di tahun 2016 sebesar Rp 11 triliun.
“Di Riau ini negara dapat 90%, Chevron dapat 10%, diklaim ke negara hampir US$ 2 miiar. Negara cuma kebagian di luar pajak US$ 350 juta,” ujarnya.
Jonan mengungkapkan, skema cost recovery akhirnya malah membuat SKK Migas harus berdebat dengan K3S soal biaya mana saja yang bisa diganti negara.
Sebagai gambaran, saat ini dengan skema bagi hasil minyak antara negara dan K3S misalnya adalah 85% untuk negara dan 15% untuk kontraktor (85:15).
Selain mendapatkan bagian sebesar 15%, tambahnya, kontraktor juga mendapat cost recovery dari negara. Cost recovery dipotong dari minyak bagian negara.
Sebagai informasi, cost recovery adalah biaya yang dikeluarkan kontraktor untuk memproduksi migas dan harus diganti oleh negara.
Sedangkan bila menggunakan gross split, misalkan bagi hasil antara negara dan kontraktor 50:50, maka bagian kontraktor adalah 50% dari hasil produksi tanpa ada tambahan dari cost recovery.
Negara tidak menanggung biaya operasi yang dikeluarkan untuk memproduksi migas, seluruhnya menjadi tanggungan kontraktor. Jadi bagian yang diterima negara bersih 50%, tidak dipotong cost recovery. Peraturan Menteri (Permen) ESDM soal gross split ini sedang dibahas.