Ini Pesan Kunci Pelaku Usaha dalam Transisi Energi

Jakarta, MinergyNews– Bali Compact telah disetujui para Menteri Energi G20 pada Forum Transisi Energi bulan September lalu, berisikan sembilan prinsip-prinsip dasar sehingga dapat dijadikan pondasi dan acuan bagi negara anggota G20 dalam percepatan transisi energi.

Bali Compact, diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada acara The Economist Event di Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11), adalah kesepakatan untuk meningkatkan teknologi yang inovatif, terjangkau, rendah atau nol emisi dengan mengedepankan kemitraan dan kolaborasi dalam transisi energi.

Arifin mengatakan bahwa dari Bali Compact, dapat diterjemahkan pesan kunci kepada para pelaku usaha untuk terlibat dalam transisi energi.

“Yaitu dengan meningkatkan partisipasi aktif terhadap pengembangan energi dan inovasi teknologi yang rendah karbon, serta dengan menerapkan prinsip efisiensi energi pada seluruh rantai bisnis operasi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pesan kunci lainnya kepada pelaku usaha dalam transisi energi adalah bisa menjadi pendorong proses transisi energi yang bersih, terjangkau, berkelanjutan, dan inklusif dalam aktivitas bisnis. Serta dengan meningkatkan keterampilan dan kemampuan pekerja agar mampu beradaptasi terhadap perubahan dalam transisi energi, juga memitigasi dampak-dampak lain yang akan timbul dari transisi energi di sektor rantai pasok bisnis.

Terakhir, sambung Arifin, para pelaku usaha bisa menjadi yang terdepan dalam transisi energi di sektor bisnis dengan menjalin hubungan baik dengan investor, lembaga pendanaan dan konsumen.

“Kemudian dengan meningkatkan daya saing pelaku usaha yang memenuhi aspek berkelanjutan,” tutupnya.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *