Jakarta, MinergyNews– Arah kebijakan energi nasional saat ini adalah transisi dari energi fosil ke energi terbarukan menjadikan peran gas sebagai energi transisi menjadi lebih penting, antara lain faktor emisi karbonnya yang lebih rendah dari emisi energi fosil dan karena sifat gas yang mudah ditransportasikan dan disimpan. Komoditas gas bumi dinilai mempunyai kontribusi besar dalam bauran energi primer Indonesia. Saat ini porsi gas dalam bauran energi primer Indonesia sebesar 19,3% dan diproyeksikan akan terus meningkat.
Sektor energi berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 314 juta ton CO2 menjadi 398 juta ton CO2 pada tahun 2030 melalui pengembangan energi terbarukan, penerapan konservasi energi, serta penerapan teknologi energi bersih.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariaji pada Puncak Bulan K3 Nasional 2023 di Kantor LEMIGAS, Selasa (14/2), menuturkan bahwa Kementerian ESDM memilih gas untuk lebih dominan sebagai modal untuk tinggal landas menuju renewable energy.
“Peran gas sebagai energi transisi sangatlah penting dan LEMIGAS sebagai salah satu Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi telah banyak melakukan kajian/studi dan pengujian-pengujian di lapangan migas maupun laboratorium terkait dengan teknologi pemanfaatan gas,” tutur Kepala LEMIGAS Ariana Soemanto dalam acara yang sama.
Kegiatan pengujian dan studi yang dilakukan di LEMIGAS diupayakan untuk meningkatkan produksi gas dari lapangan migas dengan merancang infrastruktur fasilitas produksi gas dan pemanfaatan gas untuk berbagai sektor, baik sektor rumah tangga, industri, transportasi maupun komersial, serta membantu memberikan solusi kepada pemerintah dan sektor industri migas terkait dengan evaluasi mutu dari gas di hulu dan hilir migas, melakukan reduksi emisi dengan pemanfaatan gas suar, penyelidikan kegagalan fasilitas produksi migas karena korosi serta pencegahannya dengan pengujian material dan inhibitor.
Lisna Rosmayati, Koordinator Kelompok Pengujian Gas Bumi menyampaikan beberapa keterlibatan LEMIGAS dalam kegiatan pemanfaatan gas bumi sebagai berikut:
- 1. Peranan Lemigas dalam melakukan studi pendahuluan pembangunan jaringan pipa gas bumi untuk rumah tangga dengan skema KPBU di 23 kota dan kabupaten.
- Melakukan studi kelayakan rencana pembangunan pipa gas bumi Cirebon-Semarang.
- Melakukan studi pemanfaatan LNG di provinsi Jawa Tengah untuk sektor industri, komersial dan rumah tangga.
- Melakukan sampling, pengujian lapangan dan laboratorium terkait dengan monitoring spesifikasi gas bumi, LPG dan CNG.
- Memberikan konsultasi teknis terhadap permasalahan yang terjadi di hulu dan hilir minyak dan gas bumi.
- Menjadi penyelenggara uji banding antar laboratorium untuk energi minyak, gas dan pelumas.
- Memberikan bimbingan teknis kemigasan kepada mitra kerja dan industri migas.
LEMIGAS sebagai Badan Layanan Umum dari hulu hingga hilir minyak dan gas bumi telah siap memasuki masa transisi energi saat ini karena LEMIGAS memiliki fasilitas pengujian dan sumber daya manusia (SDM) yang profesional di bidang minyak dan gas bumi. Pengujian dan studi yang dilakukan LEMIGAS juga dapat memberikan rekomendasi kebijakan berkaitan dengan produksi dan harga gas domestik.