Jakarta, MinergyNews– Hadir pada Forum Joint Regional Strategy Dialogue ASEAN – Gulf Cooperation Council, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan langkah-langkah pemanfaatan kerja sama bilateral dengan negara-negara Teluk dan ekspansi ke regional yang lebih luas.
Langkah pertama, ujar Arifin, penting untuk mengidentifikasi proyek-proyek yang siap dan tersedia untuk investasi, yang cocok untuk berkolaborasi dengan negara-negara Teluk. Bagi Indonesia, proyek-proyek tersebut mencakup energi panas bumi, energi air, bioenergi, angin dan surya. Daftar proyek juga mencakup pengembangan dan perluasan transmisi dan distribusi 5 (lima) sistem jaringan listrik utama di Indonesia.
“Beberapa proyek, seperti PLTP Muara Laboh, PLTA Kayan, PLTSa Legok Nangka, dan pensiun dini PLTU Batubara Cirebon 1, saat ini sedang dalam tahap investasi dan eksekusi,” jelas Arifin di Riyadh, Minggu (28/4) waktu setempat.
Langkah kedua, tambahnya, harus ada diskusi yang konsisten dan intensif antarkawasan, tidak hanya pada level pemerintah, namun juga pada level teknis dan operasional yang melibatkan sektor swasta, lembaga keuangan, penyedia dan pengembang teknologi, dan/atau bahkan akademisi.
“Dialog ini dapat mengidentifikasi sektor kolaborasi yang lebih luas dan inovatif, serta menyelesaikan perbedaan dan hambatan dalam pengembangan dan implementasi proyek,” ujar Arifin.
Yang terakhir, kedua kawasan perlu mendorong dan memfasilitasi keterlibatan sektor swasta di untuk meningkatkan investasi, transfer pengetahuan dan teknologi, dan menumbuhkan inovasi.