Jakarta, MinergyNews– Optimisme bertambahnya cadangan minyak dan gas bumi kembali tumbuh, setelah Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan eksplorasi dan penambahan data baru di 42% cekungan sedimen yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Cekungan sedimen merupakan target eksplorasi bagi para pelaku usaha di bidang energi, karena di dalam cekungan sedimen itulah minyak dan gas bumi terbentuk melalui sebuah proses yang saling terkait yang disebut sebagai sistem petroleum.
Indonesia memiliki 128 cekungan sedimen, 42% yang sudah dieksplorasi dimana 14% (18 cekungan) sudah produksi, 9% (12 cekungan) sudah dibor dan ditemukan minyak, serta 19% (24 cekungan) sudah dibor tetapi tidak ditemukan minyak. Masih ada 58 persen (74 cekungan sedimen) yang belum dieksplorasi dan sebagian besar berada di Kawasan Timur Indonesia baik onshore maupun offshore.
Badan Geologi, melalui Pusat Survei Geologi melaksanakan survei umum geologi migas terhadap 30 cekungan dari tahun 2010-2018. Survei ini meliputi : Survei Cekungan (43 lokasi); Shale Gas (6 lokasi); Rembesan mikro (5 lokasi); Seismik 2D (8 lokasi); serta Passive Seismic Tomography (PST) (4 lokasi). Dari kegiatan ini dihasilkan sebanyak 36 rekomendasi Wilayah Kerja (WK) Migas yang dikeluarkan dari tahun 2015-2018.
Untuk itu, Badan Geologi akan terus berupaya melengkapi eksplorasi 44 cekungan yang tersisa agar terakuisisi data dasarnya, dengan demikian maka negara memiliki pengetahuan terhadap potensi sumber dayanya. Karena hanya dengan peningkatan kegiatan eksplorasi cekungan sedimen maka potensi cadangan migas di Indonesia bisa ditingkatkan. Mari dukung ekplorasi cekungan sedimen demi kedaulatan energi Indonesia.