Jakarta, MinergyNews– Upaya Pemerintah meningkatkan iklim investasi hulu migas di Indonesia terus dilakukan. Antara lain dengan menggelar Roadshow dan Presentasi Potensi Migas di Indonesia dengan menghadirkan para pakar, akademisi serta KKKS di Bogor.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ediar Usman menyatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya proaktif kepada calon investor dengan tujuan lebih memperkenalkan dan membedah informasi blok-blok yang sedang dilelang dan kandidat wilayah kerja (WK) kepada calon peserta lelang WK migas.
“Kita akan melakukan diskusi hingga kita ( Pemerintah dan investor) yakin akan potensi cadangan migas (di suatu WK),” kata Ediar.
Menurut Ediar, diskusi mengenai potensi suatu wilayah kerja sebelum dilelang cukup efektif menjaring investor karena Pemerintah mendapat masukan berbagai hal yang diinginkan investor. Misalnya kelengkapan data yang dibutuhkan. “Kita tanya dulu market-nya, bagaimana kalau WK ini kita lelang? Nanti dia kasih masukan. Misalnya kalau tambah ini, kami mau. Ya sudah, kita tambah,” papar Ediar.
Kepala Seksi Penyiapan WK Migas KonvensionalMa’ruf Afandi dalam diskusi tersebut menambahkan, kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman investor terhadap WK yang dipresentasikan, sehingga ketika dilelangkan, investor dapat mengambil keputusan lebih cepat. “Ketika kita menawarkan WK, mereka pemahamannya tidak dari nol lagi, tapi bisa lebih cepat dalam melakukan kegiatannya,” ujarnya.
Materi yang dipresentasikan dalam pertemuan ini yaitu “Sumatera Fore Arc Basin” oleh Agus Guntoro dari Universitas Trisakti, “South Sunda Basin Study” oleh Herianto dari UPN serta “Revisit Cendrawasih Basin” oleh Indra Gunawan dari Institut Teknologi Bandung.
Selain itu, “Regional Study Banggai Sula & Yamdena” oleh Rizky Asy’ari dari Universitas Gajah Mada dan “Oil and Gas Potential of Bone Bay Basin” oleh Agus Santa dari Universitas Padjajaran.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan presentasi teknis WK Andika Bumi Kita yang merupakan salah satu WK migas tahap II yang ditawarkan tahun 2018.
Secara umum, diskusi berlangsung menarik dan interaktif. Penyaji dan peserta menyampaikan pandangannya terhadap potensi migas wilayah kerja atau cekungan yang dibahas tersebut. Misalnya Agus Guntoro dari Universitas Trisakti mengungkapkan bahwa berdasarkan fakta pengeboran yang dilakukan wilayah Sumatera, terdapat potensi hidrokarbon yang cukup menjanjikan dan diharapkan dapat dibuka sebagai WK migas baru.