Jakarta, MinergyNews– PT Elnusa Tbk (Elnusa), perusahaan terkemuka penyedia jasa energi, optimis dapat menggenjot pertumbuhan 2018. Optimisme ini didukung oleh geliat positif dari makro industri migas saat ini termasuk harga minyak dunia yang mulai naik.
Direktur Keuangan Elnusa, Budi Rahardjo mengemukakan, “Kondisi industri migas pada tiga tahun terakhir memberikan pengalaman tersendiri untuk Elnusa sebagai perusahaan jasa energi. Harga minyak dunia yang sempat berada pada level terendah dan transisi pengelolaan beberapa blok migas utama merupakan tantangan besar yang telah mampu kami hadapi. Setelah pada akhir 2017 Elnusa mencatatkan kinerja yang menggembirakan, selanjutnya Elnusa siap untuk menggenjot pertumbuhan lebih tinggi.”
Untuk memastikan pertumbuhan tersebut, Elnusa menghadirkan total solution services untuk memberikan jasa yang lebih baik, lebih cepat serta lebih kompetitif. Mendukung hal tersebut, diperlukan kelengkapan kompetensi dan peralatan yang siap untuk melayani kebutuhan customer. Karenanya Elnusa berkomitmen menyediakan dana, baik dari internal maupun pinjaman luar, untuk belanja modal dan modal kerja proyek prospektif yang akan digarap Elnusa dan anak perusahaan.
Dengan demikian dalam rangka pendanaan tersebut, Elnusa melakukan penandatanganan fasilitas kredit sindikasi jangka panjang dari Kreditur Sindikasi sebesar USD80 juta atau sekitar Rp1,1 triliun (kurs Rp13.650/USD) pada Rabu kemarin (22/2), bertempat di Graha Elnusa-Jakarta. Kreditur Sindikasi ini beranggotakan Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch/ Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (MUFG), Bank ICBC Indonesia (ICBC) dan Bank UOB Indonesia (UOB) yang bertindak selaku Mandated Lead Arranger dan Bookrunner.
Budi menjelaskan, “Penandatangan ini merupakan bentuk sinergi yang saling menguntungkan antar masing-masing perusahaan. Elnusa berterima kasih atas fasilitas kredit yang diberikan oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch/ Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Bank ICBC Indonesia dan Bank UOB Indonesia. Secara khusus, sinergi ini diharapkan dapat lebih membangun industri migas dan perbankan, dan secara umum membangun kapasitas nasional di Indonesia.”
Fasilitas kredit senilai USD80 juta ini yang terbagi dalam Tranche A dan B akan digunakan oleh Elnusa sebagai general purpose financing dan membiayai proyek prospektif Elnusa dan anak usaha dalam dua tahun. “Nilai belanja modal tahun 2018 yang kami rencanakan meningkat cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya, karena kami akan menggunakan peralatan berteknologi terbaru untuk pekerjaan seismik, serta menambah armada mobil tangki, barges dan lain-lain. Secara umum, fasilitas pendanaan ini akan kami gunakan pada proyek-proyek strategis pengembangan bisnis, baik di hulu, hilir, maupun penunjang migas. Hal ini kami lakukan untuk memperkuat total solution services dan menggenjot pertumbuhan Elnusa ke depannya,” jelas Budi.
Total Solution Services merupakan rangkaian jasa yang ditawarkan Elnusa sesuai dengan kebutuhan customer untuk menyelesaikan permasalahan operasional secara komprehensif. Layanan ini merupakan jawaban Elnusa atas dinamika industri migas dan tantangan customer dalam menghadirkan jasa yang lebih baik, lebih cepat serta lebih kompetitif.
Sekilas PT Elnusa Tbk (ELNUSA)
PT Elnusa Tbk adalah perusahaan jasa energi terpadu, dengan kompetensi inti di jasa hulu migas yaitu jasa seismik (geoscience services: land, transition & marine zone serta data processing), jasa pemboran dan pemeliharaan lapangan migas (drilling & oilfield services). Komposisi kepemilikan saham Elnusa terdiri dari 41% oleh PT Pertamina (Persero), 19% oleh Dana Pensiun Pertamina dan sisanya dimiliki oleh publik. Saat ini Elnusa melayani perusahaan migas nasional maupun internasional, antara lain Pertamina Group, Total E&P Indonesie, Chevron dan Vico Indonesia. Elnusa memiliki 6 anak perusahaan yang bergerak dalam bisnis jasa penunjang hulu migas dan jasa hilir migas.