Jakarta, MinergyNews– Penyusuan RUPTL Perusahaan Listrik Negara (PLN) 2021 – 2030 bakal segera dipercepat proses penyelesaiannya demi menarik investor di ketenagalistrikan. Saat ini, RUPTL masih membutuhkan beberapa masukan dari Menteri ESDM.
“Intinya draft RUPTL ini masih berproses, masih diskusi, masih mengidentifikasi beberapa. Banyak yang sudah kami sepakati, tapi ada juga yang memerlukan arahan dari pimpinan,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana di Jakarta.
Adapun beberapa pokok permasalahan yang harus disesuaikan dalam RUPTL tersebut adalah target rasio elektrifikasi 100% pada tahun 2022. “Ini menyangkut akses keadilan dan menjadi bagian penting dalam komponen (penyesuaian) RUPTL,” kata Rida.
Selanjutnya pemerintah akan menjaga keseimbangan neraca daya setiap sistem tenaga lsitrik untuk kecukupan pasokan tenaga listrik. Selanjutnya, pencapaian target bauran EBT 23% mulai tahun 2025 dan menjaga agar BPP tidak naik, tidak lagi menambha PLTU batubara kecuali yang sudah financial closing atu konstruksi.
Selain itu, Pemerintah akan merelokasi pembangkit untuk mengurangi over supply di Jawa, melakukan percepatan interkoneksi dalam pulau dan antarpulau dalam rangka peningkatan keadalan, penurunan BPP dan sharing resource energi terbarukan, serta meningkatkan porsi pembangkit EBT menjadi 48%.
Berdasarkan aturan yang ada, RUPTL disusun setiap 10 tahun dan dimungkinkan dilakukan perubahan apabila hasil evaluasi perlu dilakukan perbaikan atau ditemukan hal-hal yang perlu diperbaiki. Perubahan juga bisa terjadi karena ada diskresi Menteri ESDM atau Gubenur sesuai dengan kewenangannya. “Berkaca dari situ, RUPTL merupakan barometer investasi dan cerminan kebijakan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di sektor ketenagalistrikan,” Rida menegaskan.
Rida berharap RUPTL bisa segera diselesaikan dalam waktu dekat dan menjadi daya tarik bagi investor. “Insyaallah dalam waktu dekat bisa diselesaikan ya Pak Wakil Direktur (PLN). Apalagi dalam masa pandemi ini makin mengemuka pentingnya investasi di segala sektor, termasuk ketenagalistrikan,” pungkas Rida.