FSPPB Tolak Skema JV Pertamina-Aramco di Proyek RDMP Kilang Cilacap

Jakarta, MinergyNews–  Di tengah acara penyambutan kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dari Arab Saudi pada siang ini, Rabu (01/03) datang ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menggelar apel siaga dan doa bersama di kantor pusat Pertamina, yang salah satu tuntutannya menolak skema Joint Venture (JV) antara Pertamina dan perusahaan minyak nasional Kerajaan Arab Saudi yaitu Saudi Aramco dalam proyek RDMP Kilang Cilacap.

Presiden FSPPB, Noviandri menegaskan, saat ini memang Pertamina sedang dan akan merencanakan beberapa proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) alias pengembangan kilang lama serta proyek New Grass Root Refinery (NGRR) atau kilang baru yang tentunya membutuhkan biaya yang luar biasa besar. Diperkirakan biaya yang dibutuhkan melebihi US$ 30 miliar untuk 4 proyek RDMP dan 2 NGRR.

“Alasan ketiadaan dana maka perusahaan melakukan mekanisme Joint Venture pada aset kilang-kilang existing,” ujarnya kepada awak media di kantornya.

Menurut Noviandri, skema JV, termasuk dengan Saudi Aramco di RDMP Cilacap, sebagai upaya unbundling PT Pertamina (Persero) yang kemudian akan dilakukan privatisasi dan pada akhirnya menjadi jalan pintas menuju neo liberalisasi.

Noviandri menjelaskan, proyek RDMP merupakan hal yang harus dilakukan oleh Pertamina demi meningkatkan kapasitas produksi kilang. Namun ia menyayangkan pola JV dengan pihak asing yang akan membawa Pertamina untuk berbagi aset-aset kilang existing dengan pihak luar tersebut.

Dengan kedatangan Raja Salman sebagai salah satu pemilik dari perusahaan minyak Saudi Aramco, FSPPB menegaskan kembali bahwa pekerja Pertamina tetap menolak JV Pertamina dengan Aramco.

“Kita bukan menolak kedatangan Raja Salman, itu sesuatu yang sangat penting bagi bangsa ini dan tentunya kita menghormati tamu yang datang ke negara ini. Tapi kami berharap yang paling tepat buat Aramco untuk terlibat dalam pembuatan kilang baru, itu lebih pas,” paparnya.

“Aramco bisa membantu pembangunan New Grass Root Refinery yang investasinya cukup besar dan Aramco punya modal yang kuat. Tentunya itu akan lebih memberikan manfaat kepada Pertamina dan bangsa ini,” tandasnya.   (us)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *