Jakarta, MinergyNews– Rencananya Kementerian BUMN akan mencopot dan mengganti Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) dan akan masuk orang dari luar Pertamina. Sehingga membuat heboh serta para pekerja Pertamina menilai bahwa keputusan tersebut kurang tepat.
Menurut Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Noviandri, penggantian direksi yang berasal dari eksternal dinilai tidak akan berkontribusi signifikan terhadap kinerja perusahaan migas pelat merah (Pertamina).
Noviandri mengungkapkan, dirinya mengaku telah mendengar rencana penggantian direksi lagi yang berasal dari luar perseroan.
“Isunya jabatan Direktur Pemasaran akan diganti oleh orang dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk,” ujarnya kepada wartawan di kantornya.
Untuk itu, dirinya secara tegas menyatakan bahwa pejabat direksi dari luar Pertamina sangat berpotensi mengganggu kinerja perseroan karena secara teknis direktur pemasaran adalah jabatan yang sangat strategis dan harus mengetahui secara detil aktifitas bisnis dan produk Pertamina.
Selain itu, tambahnya, dan apabila digantikan oleh orang di luar perseroan dipastikan akan berpengaruh pada penjualan produk Pertamina.
“Kalau semua pejabat direksi dipasok dari luar ini akan rumit sebab dalam menangani bisnis pemasaran Pertamina itu tidak mudah dari Sabang sampai Merauke dengan tingkat kerumitan seperti itu, kalau semua dipegang oleh pejabat non karier ini bahaya, kalau dari pihak direksi sendiri tidak mau kritis berarti ini mereka juga gagal dalam membina pekerjanya,” tuturnya.
Noviandri menyatakan secara tegas bahwa, pekerja akan menolak siapapun yang nantinya bakal menggantikan direktur pemasaran apabila berasal dari luar Pertamina.
Padahal, menurut dirinya, orang yang kompeten dari internal Pertamina saat ini sangat banyak. “Dan apabila Kementerian BUMN berkilah demi alasan sinergi BUMN, seharusnya bukan dengan cara mengganti jabatan strategis di tubuh Pertamina,” katanya.
Namun, dirinya menduga isu penggantian direksi Pertamina kali ini sarat dengan muatan politis demi suksesi agenda politik tahun 2018 mendatang. “Faktanya bahwa empat direksi Pertamina yang berasal dari luar institusi dan selama ini menduduki jabatan di Pertamina belum mampu menunjukkan hasil kinerja yang baik,” tukasnya.