Jakarta, MinergyNews– Proyek pembangunan Smelter Manyar di Gresik, Jawa Timur, mencatat kemajuan baru. Hal ini ditandai dengan ditandatanganinya kontrak kerjasama untuk kegiatan Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) antara PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Chiyoda International Indonesia belum lama ini.
Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menjelaskan bahwa kontrak ini mencakup pengerjaan proyek pembangunan smelter berkapasitas 1,7 juta ton konsentrat per tahun serta fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.
“Penandatanganan kontrak ini menegaskan komitmen PTFI untuk membangun smelter, sesuai dengan kesepakatan divestasi tahun 2018. Di tengah berbagai tantangan pandemi Covid-19 yang dialami Indonesia dan seluruh pihak yang terlibat dalam proyek ini, kami terus melakukan penyesuaian agar kami dapat terus bekerja sambil tetap mengedepankan kesehatan dan keselamatan seluruh tenaga kerja serta masyarakat di sekitar area kerja,” ujar Tony Wenas.
Penandatanganan kontrak kerja sama dilakukan oleh Direktur Chiyoda International Indonesia, Naoto Tachibana, dan Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas. Acara penandatangan kontrak kerjasama ini disaksikan secara virtual oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Ridwan Djamaluddin, Chief Executive Officer MIND ID. Orias Petrus Moedak, President & Chief Financial Officer Freeport-McMoRan, Kathleen Quirk, Chairman Chiyoda Corporation, Masakazu Sakakida, dan Chiyoda Corporation President, Masaji Santo.
Dirjen Minerba Ridwan Djmaluddin menyambut baik penandatanganan kontrak antara kedua belah pihak.
“Penandatanganan ini menjadi energi positif di tengah berbagai tantangan yang sedang Indonesia hadapi. Pemerintah melalui Kementerian ESDM mendorong akselerasi dari proyek ini, dan akan terus bekerja sama dengan PTFI untuk membantu memastikan pengerjaan proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu,” ujar Ridwan.
Dalam kesempatan itu, Chiyoda juga menegaskan komitmennya untuk ikut berkontribusi bagi Indonesia melalui pembangunan Smelter Manyar. Dia berharap, pengalaman dan kepemimpinan Chiyoda sebagai salah satu perusahaan terkemuka di dunia akan membantu mewujudkan tujuan optimalisasi hilirisasi nasional.
”Penandatanganan kontrak ini menandai teguhnya komitmen PT Chiyoda International Indonesia untuk turut berkontribusi bagi bangsa dan negara Indonesia. Kami akan melakukan yang terbaik, memastikan proyek ini dapat kami selesaikan tepat waktu,” ungkap Naoto.
Sebelumnya, penandatanganan kontrak kerjasama EPC ini sempat tertunda selama beberapa bulan akibat pandemi. Meski demikian, pengerjaan EPC di JIIPE terus berjalan, termasuk pengadaan barang long lead item, stripping, dan penyiapan area laydown untuk peralatan dan material konstruksi. Selain itu, persiapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tengah dilakukan di lapangan bagi para pekerja konstruksi. Vaksinasi akan dilakukan secara bertahap dan diproyeksikan akan membutuhkan sekitar 40 ribu dosis vaksin.