Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menegaskan bahwa penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis subsidi saat ini masih belum tepat sasaran. Baik Pertalite maupun Biosolar terus dinikmati oleh masyarakat kaya yang sebenarnya tidak berhak menerima subsidi.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi mengatakan bahwa penyelewengan ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah, mengingat subsidi BBM merupakan salah satu program penting yang bertujuan untuk meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah. Namun dengan adanya penyelewengan seperti ini, manfaat subsidi menjadi tidak optimal dan berpotensi merugikan negara.
“Dan fakta sekarang yang ada BBM solar maupun yang kompensasi dari Pertalite itu masih banyak digunakan oleh orang yang lebih mampu. Masyarakat harus paham untuk menggunakan BBM yang tidak diperuntukkan kalangan mereka,” terang Agus.
Agus juga menjelaskan bahwa pemerintah telah berupaya keras untuk memperbaiki penyaluran BBM subsidi agar lebih tepat sasaran. Berbagai upaya telah dilakukan, seperti pendaftaran kendaraan melalui aplikasi MyPertamina dan verifikasi data. Namun, upaya tersebut belum sepenuhnya berhasil.
“Kami akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap sistem penyaluran BBM subsidi. Tujuannya agar penyediaan dan pendistribusian energi berjalan lancar. Sesuai kebutuhan,” terangnya.
Menurut data yang dirilis Kementerian Keuangan bahwa konsumsi dan subsidi BBM lebih dinikmati oleh rumah tangga mampu. Semisal BBM Subsidi jenis Pertalite ditemukan bahwa 86% dinikmati oleh Rumah Tangga (RT) dan 14 % sisanya dinikmati oleh dunia usaha. Sementara dari yang dinikmati RT, ternyata 80% dinikmati oleh RT mampu dan 20% dinikmati oleh RT Miskin. Sementara BBM jenis solar ditemukan fakta bahwa 89% dinikmati dunia usaha, 11% dinikmati oleh RT. Sementara dari yang dinikmati RT, ternyata 95% dinikmati RT Mampu dan hanya 5% yang dinikmati RT Miskin (petani dan nelayan).
Pemerintah sendiri berharap dengan berbagai upaya yang dilakukan, penyaluran subsidi BBM dapat semakin tepat sasaran dan memberikan manfaat bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan. “Masyarakat juga diharap untuk ikut berperan aktif dalam pengawasan dan melaporkan jika menemukan adanya penyelewengan dalam penyaluran subsidi,” tutupnya.