Jakarta, MinergyNews– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) serius. Pasalnya, AMNT telah berkomitmen akan membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) berkapasitas 1 juta ton.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bambang Gatot Ariyono kepada wartawan di Jakarta.
Menurut dirinya, saat ini AMNT sudah tidak lagi bekerjasama dengan PT Freeport Indonesia dalam pembangunan smelter.
Bambang Gatot menjelaskan, AMNT berkomitmen membangun smelter sendiri. Sehingga, Kementerian ESDM memberikan rekomendasi ekspor konsentrat kepada AMNT sebesar 675.000 ton.
“Proposal yang diajukan AMNT akan membangun di Sumbawa, dengan kapasitas 1 juta ton,” ujarnya.
Selain itu, tambahnya, kegiatan ekspor konsentrat tembaga itu akan dievaluasi per enam bulan oleh verifikator independen. Hal itu dilakukan untuk melihat kemajuan smelter tersebut. Itu sesuai dengan Permen ESDM No. 06/2017 Tentang Tata Cara Pemberian Rekomendasi Penjualan Mineral Ke Luar Negeri Hasil Pengolahan dan Pemurnian.
“Kalau tidak ada progres, ekspornya akan distop,” tuturnya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah memberikan izin ekspor konsentrat tembaga AMNT per Kamis (23/2), dimana izinnya berlaku dari 21 Februari 2017 sampai 17 Februari 2018. (us)