Jakarta, MinergyNews– Pada hari ini, Kamis (05/08/2021) Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meresmikan peluncuran Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hasil kerja sama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Pertamina (Persero). SPKLU yang diluncurkan berlokasi di MT Haryono dan Lenteng Agung.
Budi menjelaskan, lokasi yang dipilih strategis, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan terhadap penggunaan kendaraan listrik.
“Kami menyambut baik kerja sama antara BPPT dan Pertamina dalam instalasi dan operasi SPKLU MT Haryono dan Lenteng Agung yang berada di DKI Jakarta ini,” ujarnya.
Menurut dirinya, SPKLU dengan jenis fast charging ini sangat berperan penting dalam meningkatkan kepercayaan penggunaan KBLBB dalam berkendaraan di jalan. Lokasi yang sangat dipilih strategis karena diletakkan pada lokasi SPBU yang sudah lama beroperasi.
Dikesempatan yang sama, Direktur Utama Pertama Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina berkomitmen untuk menurunkan karbon emisi sebanyal 30% di tahun 2030. Maka itu, sebagai BUMN yang menjalankan bisnis bahan bakar fosil, transformasi mesti dilakukan secara dilakukan dengan cepat.
“Pertamina berkomitmen menurunkan karbon emisi 2030 sebesar 30% dan sebagai perusahaan BUMN yang hari ini menjalankan bisnis didominasi oleh fosil energi maka transformasi yang harus dijalankan Pertamina, harus dilaksanakan secara signifikan dan secara cepat,” tuturnya.
Selain itu, Nicke menambahkan, salah satu langkah yang ditempuh ialah mendorong sektor transportasi untuk masuk ke elektrifikasi. Pertamina sendiri telah bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan SPKLU, salah satunya dengan BPPT.
“Ada 3 yang dikerjasamakan dengan BPPT alhamdulilah sudah beroperasi. Kami masih mengurus perizinan sehingga 2 lokasi ini sudah dioperasikan dan kepada masyarakat ini sudah dapat digunakan secara gratis dan kapan nanti dikomersialisasikan ketika perizinan ini sudah selesai,” katanya.
Sementara itu, lanjut Nicke, Pertamina juga turut terlibat dalam pengembangan ekosistem mobil listrik. “Yaitu pengembangan ekosistem baterai listrik bersama-sama BUMN lain mengembangkan bisnis dari ekosistem bateri listrik dalam IBC Indonesia Baterry Corporation dari hulu ke hilir,” tandasnya.
(Detik.com)