DPR Minta KKKS Tak Potong Anggaran HSE

Jakarta, MinergyNews–  Guna meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) menjadi sebuah keniscayaan karena kebutuhan minyak nasional saat ini hampir separuh dipenuhi dari impor. Agar Indonesia tidak terjerat impor yang terlalu besar, pemerintah lantas berupaya melakukan segala upaya untuk merangsang investasi migas melalui beragam terobosan.

“Langkah pemerintah tersebut harus diapresiasi meski saat ini harga minyak tengah mengalami kelesuan,” ujar Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu kepada wartawan di Jakarta.

Gus Irawan mengakui, solusi mengimpor saat ini memang sangat menguras devisa. Itu sebabnya, dengan melonjaknya produksi migas dalam negeri tentu saja akan memperkecil keran impor yang pada akhirnya menghemat devisa negara.

Meski begitu, politisi Gerindra ini mengimbau, perusahaan migas tidak boleh hanya menggenjot produksi tetapi justru menomorduakan aspek keselamatan kerja. Menurut dirinya, memperhatikan aspek HSE (Health, Safety, and Environment) merupakan syarat mutlak bagi seluruh perusahaan migas. Ia mengatakan, perusahaan migas yang saat ini banyak melakukan efisiensi sebaiknya menghindari pemotongan anggaran divisi HSE.

Selain itu, Gus Irawan mengungkapkan, efisiensi yang berlebihan pada divisi HSE dipastikan akan mengganggu performa kinerja perusahaan secara keseluruhan.

“HSE itu aset bukan biaya yang bisa dengan sebebasnya dipotong manajemen. Tentu peningkatan produksi harus tetap memperhatikan safety dan lingkungan,” tandasnya.   (us)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *