Makasar, MinergyNews– Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap I yang berkapasitas 75 MW akan segera diresmikan dan beroperasi pada akhir bulan Februari 2018, sebanyak 30 turbin angin generator (TAG) telah terpasang per 26 Januari 2018, dan Kamosioning Tes TAG telah dimulai sejak akhir Januari 2018. Jaringan dan Gardu Induk 150 Kv juga telah dibangun dan telah dihubungkan dengan Jaringan PLN. Hal ini dipastikan oleh Dirjen EBTKE, Rida Mulyana di sela kunjungan nya bersama Anggota Komisi VII DPR RI, hari ini (1/2).
Satya Yudha, anggota Komisi VII DPR RI yang memimpin rombongan anggota sebanyak 8 orang dalam kunjungan kerja spesifik kali ini, menyampaikan bahwa pembangunan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, merupakan wujud komitmen pemerintah untuk terus mengembangkan energi baru terbarukan. “Siang ini kita menyaksikan pengembangan energi baru terbarukan, kita ingin di kemudian hari akan banyak industri energi baru terbarukan dan tidak hanya energi yang bersumber dari angin, tapi potensi energi dari panas bumi, solar panel, arus laut dan gelombang, kita juga mendorong pengembangan nuklir, apakah mungkin kita kembangkan di Indonesia”, ungkapnya.
Dengan beroperasinya PLTB Sidrap I nanti, pembangkit tersebut menjadi pembangkit komersial pertama di Indonesia yang memanfaatkan energi angin. Proyek dengan investasi USD 150 juta (sekitar Rp 2 triliun) yang dioperasikan PT UPC Sidrap Bayu Energi berlokasi di area perbukitan Desa Mattirotasi dan Desa Lainungan, Kecamatan Wattangpulu, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, yang dapat diakses melalui jalan darat menggunakan kendaraan roda 4 dari Bandara Sultan Hassanudin Makassar dengan jarak tempuh kurang lebih selama 3 jam.
Selain PLTB Sidrap I, ada PLTB Jeneponto di Sulawesi Selatan yang telah menandatangani PPA dan dalam tahap pembangunan dengan kapasitas 60 MW, dibangun oleh PT Energi Bayu Jeneponto (Redaya Energi dan Equis Funds Group). Terdapat 20 lokasi PLTB yang masih dalam tahap studi kelayakan dan pengukuran serta kajian teknis, tersebar di daerah Sukabumi, Garut, Lebak, Pandeglang, Tanah Laut, Selayar,Buton, Kupang hingga Maluku.