Chevron Mulai Lakukan Studi Proyek Indonesia Deepwater Development

Jakarta, MinergyNews–  Chevron Indonesia hari ini mengumumkan telah memulai kegiatan studi untuk mendalami lebih jauh alternatif pengembangan Proyek Gendalo-Gehem, yang merupakan tahap kedua dari Proyek Deepwater Development (IDD) di Kutei Basin, Kalimantan Timur.

Tahap pertama dari Proyek IDD, yaitu Proyek Bangka, sudah berproduksi sejak Agustus 2016 dengan kapasitas terpasang 110 juta kaki kubik gas dan 4.000 barel kondensat per hari. Saat ini, enam kargo Gas Alam Cair  ( LNG )  hasil produksi Lapangan Bangka telah dikapalkan dari Terminal LNG Bontang, sebagai bagian dari Perjanjian Jual-Beli LNG Proyek Bangka dengan Pertamina selama lima tahun.

Chuck Taylor, Managing Director Unit Bisnis Chevron IndoAsia, penyampaian tentang kegiatan studi Proyek IDD dalam acara penandatanganan ini, yang disaksikan oleh Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, di atas unit produksi terapung Seno Barat, fasilitas di mana gas Lapangan Bangka diproses.

“Chevron telah menjadi mitra utama dalam pemenuhan kebutuhan energi Indonesia selama lebih dari 90 tahun, menggerakkan pertumbuhan ekonomi, dan mendukung pembangunan masyarakat di daerah kita, ” kata Taylor.

Penandatanganan dua hari ini, terkait studi kelayakan pekerjaan keteknikan dan desain proyek IDD yang akan dikerjakan oleh PT Worley Parsons Indonesia untuk kegiatan di bawah laut  (subsea) dan PT Tripatra Engineering untuk fasilitas produksi, merupakan kemajuan yang signifikan bagi proyek yang akan memberikan manfaat mendasar. bagi masyarakat dan pemerintah indonesia

“Kegiatan studi ini akan mendalami alternatif-alternatif yang dapat menurunkan kebutuhan modal secara signifikan dan meningkatkan tingkat kelayakan proyek,” tambah Taylor.

“Kami menghargai Pemerintah Indonesia untuk Proyek IDD yang telah diperbaiki sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional.”

Pekerjaan dalam kontrak-kontrak yang diharapkan pada tahun 2018 .. Proyek IDD tahap kedua diperkirakan memiliki potensi total produksi gas alam sekitar 3 triliun kaki kubik.  

Chevron (operator) memegang 63 persen saham di Proyek IDD (secara agregat), bersama mitra  joint venture  lainnya yaitu Eni, Tip Top, PHE dan para mitra Muara Bakau.

Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terpadu terdepan di dunia dan melalui anak-anak perusahaan di indonesia telah beroperasi di negeri ini selama 93 tahun. Dengan inovasi dan komitmen kami memiliki keahlian dan dedikasi tinggi, Chevron Indonesia menjadi salah satu produsen minyak mentah terbesar di indonesia. Dari lapangan-lapangan migas darat kami di Riau, Sumatera dan lapangan-migas lepas pantai di Kalimantan Timur, kami telah memproduksi lebih dari 13 miliar minyak untuk pemenuhan kebutuhan energi dan pertumbuhan ekonomi indonesia. Dalam mengoperasikan blok migas, Chevron bekerja di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas berdasarkan kontrak kerja sama atau  Production Sharing Contract (PSC). 




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *