Jakarta, MinergyNews– PT Aneka Tambang Persero (Antam) dan Badan Geologi Kementerian ESDM bersepakat untuk melakukan penyelidikan dan pengembangan teknologi eksplorasi di bidang geologi terkait sumber daya mineral logam khususnya emas. Melalui kerjasama ini, Antam bersama Badan Geologi mencari daerah-daerah di Indonesia yang memiliki potensi sebagai area cadangan emas baru.
Nota kesepahaman bersama antara PT Antam dan Badan Geologi Kementerian ESDM berlangsung di auditorium Museum Geologi, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (12/1/2017). Penandatanganan MoU tersebut dilakukan Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman dan Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Ego Syahrial.
“Kita mencari sumber-sumber cadangan emas yang baru. Jadi, kita (PT Antam) mau mencari petanya di sini (Badan Geologi), daerah mana saja yang ada potensinya berdasarkan data dari Badan Geologi. Terutama data awal soal (area) ada indikasi emasnya,” ujar Tedy dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Menurut Tedy, sinergi kedua pihak ini bertujuan memetakan sekaligus meneliti area potensi atau prospek di daerah-daerah seluruh tanah air yang memiliki cadangan emas.
Nantinya, tambah Tedy, seluruh proses penelitian sampel akan dilaksanakan di Badan Geologi. “Nanti ke lapangan bawa alat, memakai peralatan survei. Setelah dapat sampel, kita analisis di laboratorium Badan Geologi,” katanya.
Tedy mengungkapkan, setelah ditentukan titik atau daerah memiliki kandungan emas di daratan, maka pihaknya akan mengeksplorasi lebih detail lagi. “Targetnya (jumlah titik) ya sebanyak-banyaknya. Kalau ketemu (sumber emas) kita operasikan,” tuturnya.
Sementara itu, Ego menambahkan, penyelidikan dan pengembangan teknologi eksplorasi di bidang geologi terutama emas ini untuk kepentingan Antam dan Badan Geologi. Kementerian ESDM saat ini menetapkan arah kebijakan sektor ESDM yang salah satunya ialah meningkatkan kemampuan pasokan energi dan sumber daya mineral melalui peningkatan eksplorasi dan produksi bagi kesejahteraan masyarakat di tanah air.
Ego menjelaskan pada 2015 pihaknya telah mengidentifikasi bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya emas mineral emas sebanyak 6.513 ton dan cadangan sebesar 2.537 ton. “MoU ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari MoU tahap pertama. Pada kali ini kita meluaskan lingkupnya yaitu menyiapkan data serta informasi, melakukan penelitian dan penyelidikan bersama di bidang geologi. Juga kita masing-masing akan sharing untuk pemanfaatan sarana prasarana maupun laboratorium Badan Geologi yang terbaik di Indonesia, dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia,” kata Ego.
Namun, lanjutnya, khusus kerja sama kali ini, Badan Geologi akan meneliti di wilayah-wilayah yang menjadi area Antam dalam bidang pertambangan khususnya mineral. “Area mereka (Antam) antara lain ada di Sumatera dan Kalimantan,” tukasnya. (us)