Jakarta, MinergyNews– Berdasarkan data terkahir, cadangan terbukti minyak bumi Indonesia sebesar 3,3 miliar barel. Cadangan terbukti minyak menurun sejak tahun 2009 sebesar 4,4 miliar barel. Namun demikian masih terdapat cadangan potensial, dan unrecoverable serta potensi sumber daya yang dapat diambil seiring dengan investasi, keekonomian dan perkembangan teknologi.
“Cadangan terbukti minyak kita sebesar 3,3 miliar barel. Kita berupaya untuk terus tingkatkan eksplorasi migas dalam rangka meningkatkan cadangan,” kata Kepala Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana di Jakarta.
Senada dengan upaya peningkatan eksplorasi, Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar menyampaikan bahwa realisasi pengeboran sumur migas untuk eksplorasi meningkat di tahun 2017 apabila dibandingkan tahun 2016.
“Hingga saat ini, pengeboran sudah dilakukan di 40 sumur, lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya 34 sumur. Hingga akhir tahun, aktifitas pengeboran pun diharapkan masih dapat meningkat,”ujar Wamen Arcandra pada pertemuan dengan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas (29/9).
Sebagai informasi, cadangan terbukti minyak bumi sebesar 3,3 miliar barel tersebut, diidentifikasi dari KKKS yang beroperasi di Indonesia. Tiga KKKS dengan cadangan terbesar yaitu PT Pertamina sekitar 1.237 juta barel, Chevron Pasific Indonesia sebesar 639 juta barel dan Pertamina Hulu Energi ONWJ LTd sebesar 427 juta barel.
Sebagaimana informasi, selain cadangan terbukti, masih terdapat cadangan potensial minyak bumi sebesar 3,9 miliar. Selain itu, terdapat unrecoverable oil sebesar 55 miliar barel dimana 4,6 miliar barel diantaranya merupakan potensi yang dapat diambil dengan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). Adapun pontesi sumber daya migas Indonesia sekitar 84,4 miliar barel oil ekuivalen.