Berpotensi Luar Biasa, PSAB Fokus Kembangkan Tambang Pani dan Doup

Jakarta, MinergyNews– PT JResources Asia Pasifik,Tbk (PSAB) mulai fokus mengembangkan dua asetnya yakni tambang Pani, Kabupaten Pohuwato, Propinsi Gorontalo. Juga tambang Doup di Kabupaten Bolaang Mongondow, Propinsi Sulawesi Utara. Kedua tambang ini ditargetkan mulai produksi tahun 2019.

Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Direktur PSAB, William Surnata dalam public expose di Jakarta Rabu, (15/12).

William menjelaskan, dari kegiatan eksplorasi yang dilakukan perseroan selama ini kedua tambang tersebut menyimpan potensi yang luar biasa

“Progres kegiatan eksplorasi dari kedua asset ini memberikan hasil yang sangat baik dengan penambahan yang signifikan baik cadangan maupun sumber daya,” ujarnya.

Menurut William, untuk tambang Doup total cadangan sampai Juni 2017 sebesar 1,509 Koz Au  sementara sumber dayanya mencapai 2,594 Koz Au. Sedangkan untuk tambang Pani sampai Juni 2017 total cadangan sebesar 502 Koz Au dan sumber daya sebesar 1,524 Koz Au.

“Dari kegiatan eksplorasi perseroan berhasil meningkatkan sumber daya di tambang Doup yang di 2011 hanya 996 KozAu menjadi 2,594 KozAu dan di tambang Pani dari hanya sebesar 198 Koz Au pada Desember 2012 menjadi 1,524 Koz Au pada Juni 2017,” katanya.

Di kesempatan yang sama, Direktur PSAB, Edi Permadi mengungkapkan, selain melakukan kegiatan eksplorasi, perseroan juga tengah persiapan pengembangan kedua asset tersebut. Ditargetkan pada tahun 2019 kedua tambang ini siap berproduksi.

“Untuk tambang Pani tengah dalam persiapan masuk ke fase pra konstruksi. Analisis dampak lingkungan (Amdal) sudah selesai dan perusahaan juga sudah mendapat Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” kata Edi.

Sementara untuk tambang Doup, tambah Edi, perseroan baru saja menyelesaikan Amdal untuk operasi produksi bijih oxide dan tengah mempersiapkan Amdal untuk produksi sulfida. Perseroan menargetkan produksi emas dari tambang Doup sebesar 100 ribu ounces per tahun. Sementara dari tambang Pani akan diproduksi emas sebesar 50-70 ribu ounces per tahun. Ini tentu akan menambah kapasitas produksi perseroan.

Fokus pada Eksplorasi

Dalam kesempatan itu Direktur PSAB William Surnata juga menjelaskan fokus perseroan dalam beberapa tahun terakhir adalah eksplorasi. Tujuan untuk meningkatkan cadangan dan juga sumber daya.

“Perusahaan dalam beberapa tahun terakhir memang fokus pada upaya peningkatan cadangan dan sumber daya lewat kegiatan eksplorasi. Hasilnya bisa terlihat dari kenaikan yang signifikan sumber daya dan cadangan milik perusahaan. Hal ini penting dalam menentukan rencana kerja dan masa operasi pertambangan. Makin besar cadangan makin lama perusahaan beroperasi,” tandas William.

Nantinya, lanjut William, hasil dari upaya tersebut pun mulai terlihat. Data cadangan dan sumber daya emas yang dimiliki perusahaan meningkat signifkan. Sejak Juni 2011 sampai Juni 2017 telah ada kenaikan yang cukup besar baik jumlah cadangan (reserve) maupun sumber daya (resources). Sumber daya emas yang dimiliki perseroan sebesar 7,946 Koz Au meningkat dari 3,200 Koz di tahun 2011.

Sementara itu, tambahnya, cadangan yang dimiliki Perseroan sampai Juni 2017 sebesar 3,707 Koz Au. Angka ini meningkat dari jumlah cadangan tahun 2011 sebesar 493 Koz Au. Dipastikan jumlah ini akan meningkat dalam laporan akhir tahun nanti.

Sementara dari sisi kinerja operasional, lanjut William, sampai akhir tahun produksi emas perseroan diperkirakan sebesar antara 173 sampai 175 ribu ounces. Pada awal tahun perseroan menargetkan produksi sebesar 200 ribu ounces. Ada beberapa pertimbangan perusahaan tidak terlalu agresif dalam menggenjot produksi.

“Perusahaan ingin melakukan konservasi cadangan dengan menggalakan kegiatan eksplorasi sementara kegiatan produksi diatur. Selain itu faktor curah hujan yang tinggi khusus di tambang Bakan, Kabupaten Bolaang Mongondow turut berpengaruh pada kinerja operasi perusahaan,” tuturnya.

Sementara terkait dengan tantangan di pertambangan emas salah satunya adalah masih maraknya penambangan illegal. Bahkan tidak jarang penambangan illegal tersebut dilakukan di wilayah pertambangan milik perusahaan pemegang IUP dan Kontrak Karya. Ini juga yang dialami  PT JResources Asia Pasifik di lokasi tambang miliknya seperti di tambang Bakan yang dikelola anak usaha PT JResources Bolaang Mongondow.

“Kami menghimbau Pemerintah untuk melakukan penertiban terhadap kegiatan penambangan illegal khusus di wilayah usaha pertambangan. Kegiatan penambangan illegal tidak saja merugikan perusahaan karena ada sebagian cadangan yang diambil. Tetapi juga berbahaya bagi lingkungan karena dalam mengolah emas menggunakan zat kimia,” kata Edi.

Menurut Edi, perusahaan siap membantu pemerintah untuk memberdayakan para penambang rakyat namun harus tegas untuk tidak melakukan kegiatan penambangan di konsesi milik perusahaan. “Silahkan ditentukan wilayah penambangan rakyat dan kami siap membantu memberdayakan mereka,” pungkas Edi.

Sebagai informasi, PSAB termasuk perusahaan tambang yang sangat memperhatikan penerapan kaidah good mining practice.Ini terlihat dari penghargaan yang diterima anak usahanya. PT Sago Prima Mineral meraih penghargaan tertinggi (Best of the Best) dari Kementrian Energi dan Sumber daya Mineral terkait Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batu bara tahun 2015. Kemudian penghargaan Aditama dengan symbol emas untuk pengelolaan keselamatan pertambangan.

Kemudian PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) meraih Piagam Utama dari Kementrian ESDM untuk Pengelolaan Keselamatan dan Lingkungan. Perusahaan ini juga meraih Proper Biru dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2016




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *