Jakarta, MinergyNews– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero) telah melakukan peninjauan dan penyalaan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) atau sambungan listrik gratis bagi Rumah Tangga (RT) yang belum teraliri listrik di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Peninjauan pelaksanaan program dilakukan oleh Dirjen Ketenagalistrikan Rida Mulyana dengan menyalakan sambungan listrik di beberapa rumah tangga kurang mampu di Desa Sonraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, NTT. Turut hadir dalam acara peninjauan tersebut antara lain Direktur Pengadaan Strategis 2 PT PLN (Persero) Djoko Abumanan dan Kepala Dinas NTT.
Sambungan listrik gratis bagi rumah tangga tak mampu merupakan program dari Badan Usaha Sektor ESDM, KESDM Peduli (pegawai KESDM), Corporate Social Responsibility (CSR) PT. PLN (Persero), One Man One Hope PLN, sinergi BUMN dan Pemda, untuk membantu biaya penyambungan listrik.
Untuk sambungan listrik gratis yang bersumber dari sumbangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian ESDM total ada sebanyak 2.500 RT, dengan rincian 1.250 RT di NTT dan 1.250 RT di NTB.
“Yang dilakukan di NTT ini merupakan bentuk kepedulian dari Menteri ESDM Ignasius Jonan, yang meminta kita para pegawainya untuk menyisihkan penghasilan kami untukberbagi kepada sodara yg belum bisa nikmati listrik dengan pembiayaan sambungan listrik gratis yang di NTT ini sekitar 2500 rumah,” ungkap Dirjen Rida.
Sebaran wilayah NTT yang menerima bantuan sambungam gratis meliputi Kabupaten Kupang 297 rumah, Kabupaten Alor 70 rumah, Kabupaten Sikka 412 rumah, Kabupaten Flores Timur 19 rumah, Kabupaten Lembata 202 rumah yang direncanakan selesai pada 16 Agustus 2019. Selain itu usulan 250 rumah di Sumba akan dilakukan di Bulan Agustus ini.
Berdasarkan data dari Basis Data Terpadu (BDT) TNP2K jumlah rumah tangga miskin yang teralokasi mendapat bantuan sambungan listrik gratis sebanyak 254.924 RT, dimana saat ini telah terpasang 11.000 RT di NTT melalui program CSR PLN.
“Info yang kami dengar, masyarakat di desa ini mampu untuk bayar listrik bulanan. Tapi untuk biaya sambungan listriknya yang agak berat. Pemasangan ini yang kita dukung,” ungkap Dirjen Rida Mulyana.
Rumah tangga miskin tersebut nantinya akan memperoleh bantuan sambungan listrik gratis dengan golongan tarif 450 VA. Sehingga akan mempercepat target rasio elektrifikasi nasional lebih dari 99% akhir tahun ini.