Bangun Smart Grid Dengan Solusi EcoStruxure, Schneider Electric Bantu PLN Disjaya

Jakarta, MinergyNews–  PT Schneider Electric kembali mengukuhkan kontribusinya dalam mendorong Indonesia untuk mengelola energi secara cerdas dan bijaksana. Hal tersebut dilakukan dengan membantu PT PLN (Persero) Area Pengaturan Distribusi (PLN APD) Jakarta Raya dalam menyediakan pengadaan dan pemasangan rangkaian solusi EcoStruxure pada jaringan transmisi dan distribusi listrik di Jakarta, khususnya pada gardu-gardu distribusi (Middle Point).

“Saat ini akselerasi Internet of Things (IoT) telah menyentuh beragam aspek kehidupan dan menghadirkan kemungkinan-kemungkinan baru yang tidak terbayangkan sebelumnya, termasuk di bidang distribusi listrik. Miliaran perangkat jaringan listrik atau grid yang terotomatisasi telah mengumpulkan dan mengintegrasikan data pemakaian energi, dan hal ini akan mengubah masa depan grid dan mentransformasi tugas dari para operator grid,” ungkap Xavier Denoly, Country President Schneider Electric Indonesia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

Menurutnya, pertumbuhan jumlah perangkat yang terotomatisasi inilah yang akhirnya membentuk apa yang dunia kenal sekarang sebagai grid of things. “Kami (Schneider Electric) ingin membantu pihak PLN untuk semakin menyesuaikan diri dengan tren ini. Berdasarkan arsitektur dan platform sistem EcoStruxure yang terbuka, beroperasi dengan bantuan IoT dan disesuaikan untuk pasar grid, kami menawarkan solusi EcoStruxure™ Grid sebagai bagian dari ekosistem EcoStruxure untuk memungkinkan software utilitas distribusi PLN memanfaatkan berbagai peluang baru yang diciptakan oleh digitalisasi di bidang utilitas,” lanjutnya.

Ia mengatakan, EcoStruxure Grid dirancang untuk menyediakan kerangka kerja terpadu untuk software utilitas guna mengatasi meningkatnya kompleksitas operasional grid dan mengoptimalkan pengelolaan aset. “Dengan IoT, solusi ini akan memperbaiki operasional utilitas dengan memberikan mobilitas, penginderaan, koneksi ke cloud, kemampuan analitik dan cybersecurity, dan memungkinkan operator grid mengelola, mengagregasi, membersihkan dan memperkaya data yang terkumpul untuk menciptakan nilai tambah,” paparnya.

Ia menambahkan, langkah menuju grid yang terdigitalisasi ini membuka peluang besar untuk mengurangi pemadaman listrik (blackout) dan resiko teknis lainnya. Fungsi kontrol yang kini terintegrasi dan terotomatisasi memungkinkan operator untuk terus memonitor grid secara real-time, meningkatkan kesiagaan, keamanan dan efisiensi dari jaringan network.

“Akhirnya upaya proaktif untuk mendeteksi dan mencegah masalah dapat dengan mudah dilakukan dari jarak jauh, bahkan sebelum masalah tersebut terjadi,” imbuhnya.
Sekadar informasi, baru-baru ini, Schneider Electric telah memenangkan tender PLN APD Jakarta Raya untuk pengadaan dan instalasi solusi EcoStruxure Grid di 1.232 lokasi gardu distribusi yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Proyek ini akan dikerjakan langsung oleh tim ahli dari Schneider Electric mulai Juni – Desember 2017 mendatang.
“Khusus untuk tender PLN APD Jakarta Raya kali ini, teknologi utama yang ditawarkan oleh Schneider Electric adalah RTU MiCOM C264 sebagai bagian dari solusi EcoStruxure Grid untuk produk listrik yang saling terkoneksi. RTU MiCOM C264 akan mengumpulkan dan mengirimkan seluruh status dari Gardu Induk ke PLN Distribution Control Center,” lanjutnya.

Selain itu, tidak hanya melaporkan status pemutus beban atau load break switch beserta nilai pengukurannya, namun juga status pintu terbuka atau tertutup, temperatur ruangan, status jaringan komunikasi, memonitor power supply, dan lain-lain. RTU MiCOM C264 juga memungkinkan pengoperasian load break switch secara jarak jauh dari PLN Distribution Control Center.

Schneider Electric memenangkan tender ini karena kemampuannya untuk memberikan solusi yang lengkap dan sesuai dengan kriteria dan spesifikasi yang ditentukan oleh PLN, tentunya dengan harga yang kompetitif. Ruang lingkup dari proyek ini dikerjakan oleh tim Schneider Electric Secara menyeluruh, dari mulai penyediaan material atau perangkatnya, instalasi, hingga pengujian di lapangan.

“Kami percaya solusi ini dapat membantu PLN APD Jakarta Raya meningkatkan kesiagaan dan keterandalan gardu induk Tegangan Menengah Sekunder (Middle Point Sub). Hal ini direalisasikan melalui konfigurasi yang sederhana dan mudah digunakan, protokol komunikasi yang terstandar hingga kemampuan Edge Control Level. Teknologi RTU MiCOM C264 akan meminimalisasi mobilitas operator PLN ke gardu induk karena mereka dapat langsung melakukan monitoring dan kegiatan operasional lainnya dari jarak jauh,” tutup Xavier.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *