Jakarta, MinergyNews– Indonesia telah mencanangkan mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa untuk mencapai target tersebut, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, melainkan membutuhkan bantuan dari banyak pihak.
“Salah satunya adalah kolaborasi dengan komunitas bisnis untuk berpartisipasi dalam proses transisi energi,” ungkap Arifin pada acara B20 Summit Dialogue on Advancing Innovative, Inclusive and Colaborative Growth di Nusa Dua Bali, Minggu (13/11).
Ia menyebut, kolaborasi yang bisa dilakukan oleh entitas bisnis bisa berupa ikut mengembangkan teknologi yang berbasis rendah karbon atau yang lebih ‘hijau’.
Selain itu, Arifin menjelaskan dalam proses transisi energi membutuhkan sokongan dana yang tidak sedikit, sehingga peluang kolaborasi untuk komunitas bisnis sangat terbuka lebar untuk mendanai proyek-proyek transisi energi.
“Berdasarkan data IRENA, transisi energi secara global membutuhkan dana sebesar USD131 triliun,” papar Arifin.
Sementara itu, imbuh Arifin, pemerintah telah merencanakan akan membangun pembangkit listrik sebesar 500 GW hingga tahun 2060, dan Indonesia memiliki potensi yang sangat menjanjikan dengan beragam sumber daya untuk dapat dijadikan bahan baku pembangkit.
“Yang kita butuhkan adalah ketersediaan teknologi untuk mendukung program tersebut, dan kemampuan pendanaan proses transisi energi itu sendiri,” tutup Arifin.