Jakarta, MinergyNews– Dalam waktu dekat ini, Indonesia tidak perlu mengimpor gas. Pasalnya, industri gas Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan dengan ditemukannya cadangan baru di beberapa blok serta akan berproduksinya lapangan migas yang telah ada.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengatakan, saat ini ada blok migas Indonesia yang produksinya menjanjikan, antara lain Blok Masela di Maluku yang dikelola oleh Inpex dan Shell. Cadangannya diperkirakan sekitar 18,5 TCF.
“Inpex dan Shell akan segera mengembangkan gas (di Masela) yang cadangan terbuktinya 18,5 TCF. Ini sangat besar dan kandungan CO2 juga kecil,” ujarnya belum lama ini.
Jonan mengungkapkan, temuan lainnya adalah di Blok Sakakemang di Sumatera yang dikelola Repsol, cadangannya diperkirakan mencapai 2 TCF.
“Kita mendorong Repsol dan kontraktor lainnya untuk melakukan eksplorasi migas baik di onshore maupun offshore,” katanya.
Jonan berharap, dalam 3 tahun setelah cadangan ditemukan, blok ini sudah dapat berproduksi.
Selain blok-blok tersebut, tambahnya, Pemerintah juga mengharapkan agar proyek IDD juga dapat segera dikembangkan.
Sebelumnya berdasarkan neraca gas bumi, Indonesia diperkirakan akan mengimpor gas. “Kita belum (perlu) impor gas. Soal neraca gas, ya itu bikinnya dulu waktu belum ditemukan banyak (cadangan gas baru),” tandasnya.