Palembang, MinergyNews– Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Sumatera Selatan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan beroperasinya pipa transmisi gas open access Grissik-PUSRI (GrisPus) di Lapangan Patra Jaya, Kota Palembang, Minggu (31/3).
Pipa transmisi gas Grissik-PUSRI dibangun Pertagas dengan panjang 176 km dan diameter 20 inchi, membentang melewati Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin dan Kota Palembang.
Pekerjaan pembangunan pipa tersebut rampung pada akhir 2018, setelah masa konstruksi selama satu tahun lebih, sejak ground breaking Agustus 2017. “Prioritas gas bumi itu untuk domestik. Untuk peningkatan nilai tambah dalam negeri. Itu lebih penting dan kita dorong terus,” pungkas Menteri Jonan.
Pipa trasmisi gas Grissik-PUSRI diperlukan dalam menjaga pasokan gas yang berkelanjutan untuk industri pupuk, khususnya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PUSRI) yang kini memiliki pabrik baru yaitu PUSRI II-B. Selain itu, pasokan gas tersebut kedepan juga akan memenuhi kebutuhan pembangkit listrik, pengembangan KEK Tanjung Api-Api, jaringan gas rumah tangga dan industri lainnya.
“Proyek pipa gas Grissik-PUSRI penting bagi industri pupuk untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia. Tidak hanya itu, tapi nantinya juga untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik di Sumatera Selatan dan kawasan ekonomi setempat,” tambahnya.
Menteri Jonan dalam kesempatan tersebut juga meminta agar penetapan tarif pipa gas dilakukan secara fair. Semua pihak harus membuat paradigma baru agar industri migas menjadi efisien dan kompetitif. “Kita coba kompetitif dalam bidang ini, supaya investasi lebih kompetitif,” tuturnya.
Jonan mencontohkan, ketika suatu hotel dibangun, belum diketahui berapa banyak orang yang akan datang menginap. Ketika orang yang menginap hanya satu orang, maka tidak dapat membebankan semua biaya pada tamu tersebut. Hal demikian juga harus berlaku pada pembangunan infrastruktur gas.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menyatakan sumber gas yang terdapat di pipa Grissik-PUSRI berasal dari Grissik Gas Plant ConocoPhillips (COPI) dan dialirkan ke titik akhir di Plant PT Pupuk Sriwijaya (PUSRI) di Kota Palembang.
“Hal ini sekaligus menjadi bentuk dukungan Pertamina terhadap upaya Pemerintah Indonesia untuk mendukung kebutuhan energi di Indonesia khususnya pemenuhan energi di PUSRI dan Sumatera Selatan ke depan,” jelasnya.
Investasi pipa Grissik-PUSRI sebesar US$ 143 juta dan volume penyalurannya akan terus meningkat. Gas yang sudah dialirkan mulai tahun 2018 sebesar 70 mmscfd untuk kebutuhan PUSRI, tahap berikutnya akan ditingkatkan menjadi 160 mmscfd untuk menunjang kebutuhan lainnya sesuai dengan kapasitas pipa.
Ruas pipa baru ini akan menjadi backbone infrastruktur gas kedua milik Pertagas di wilayah Sumatera Selatan selain pipa eksisting yang telah termanfaatkan maksimal. Keberadaan pipa tersebut akan berkontribusi pada peningkatan perekonomian wilayah Sumatera Selatan.