Jakarta, MinergyNews– Pemerintah memperkirakan volume LPG 3 kg tahun 2019 berkisar antara 6,825 hingga 6,978 metrik ton, naik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan ini antara lain lantaran adanya pembagian paket perdana LPG 3 kg di Indonesia Timur sehingga permintaan masyarakat juga naik.
“LPG 3 kg kita lihat demand yang cenderung naik. Perkiraan (volume) 6,8 sampai 6,9 juta metrik ton karena (Indonesia) Timur juga mulai ada (pembagian) paket perdana LPG. Ini pasti akan menambah demand LPG,” ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR, akhir pekan lalu.
Sementara untuk tahun 2018, Pemerintah memperkirakan realisasi LPG 3 kg akan melebihi kuota yang telah ditetapkan. Realisasi diperkirakan sekitar 6,620 juta metrik ton, sedangkan kuota dalam APBN 2018 sebesar 6,45 juta metrik ton. Kenaikan ini juga lantaran adanya pembagian paket perdana LPG 3 kg di Indonesia Timur. Hingga Juni 208, realisasi volume LPG 3 kg mencapai 3,220 juta metrik ton.
Meski melebihi kuota, Menteri ESDM menjamin Pemerintah akan tetap membayar subsidi LPG 3 kg. Pembayaran subsidi dihitung atas hasil riil setelah pemeriksanaan oleh BPK rampung. “Walaupun kita alokasinya sekitar 6,45 juta metrik ton, realisasinya yang akan diperiksa. Kalau misalnya riilnya lebih, ya subsidi dibayarnya lebih karena dihitungnya per kg LPG subsidi,” jelas Jonan.