Jakarta, MinergyNews– Head of Corporate Communications PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Anita Avianty menyatakan bahwa pihaknya menargetkan pada tahun 2022 mendatang pembangunan smelternya akan mulai beroperasi penuh.
“Fokus bisnis Amman saat ini tentunya mengenai smelter beserta fasilitas pendukungnya,” paparnya saat berbuka puasa dengan awak media di restoran Kembang Goela, Karet, Jakarta, Kamis (24/05).
Anita mengungkapkan, smelter dari perusahaan tambang emas dan tembaga yang dulu bernama Newmont Nusa Tenggara ini akan dibangun di Desa Mantun dan Benete, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dengan lahan yang disiapkan sekitar 100 hektar.
Selain itu, tambahnya, berbagai perijinan untuk pembangunan smelter terus disiapkan oleh Amman Mineral. Pada Januari 2018, Amman Mineral telah mendapatkan ijin lingkungan dan Surat Keterangan Kelayakan Lingkungan (SKKL).
Namun, ungkapnya, sampai dengan Februari 2018, tim surveyor yang ditunjuk oleh Pemerintah telah menilai bahwa pembangunan smelter yang akan berkapasitas sekitar 2-2,6 juta ton per tahun ini telah mencapai 10,1%.