Jakarta, MinergyNews– PT Pertamina (Persero) telah mempersiapkan diri menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 1439 H dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) BBM & LPG Idul Fitri 2018. Satgas BBM ini bertugas mengawal ketersediaan dan kelancaran distribusi ke seluruh wilayah NKRI serta melayani kebutuhan BBM & LPG bagi masyarakat khususnya pemudik selama Puasa dan Idul Fitri 2018. Satgas BBM akan mulai aktif bekerja pada H-21 hingga H+21 Idul Fitri.
Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo memperkirakan, volume kendaraan di jalan tol pada saat mudik Lebaran 2018 akan meningkat dibanding tahun sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan jalan tol yang tersedia sudah terhubung dari Banten hingga Surabaya. “Untuk mengantisipasi hal tersebut, kami menambahkan masa satgas menjadi 3 minggu, baik sebelum Lebaran dan setelah Lebaran.
“Kami memprediksi bahwa akan terjadi Peningkatan volume kendaraan, untuk mengantisipasi hal tersebut kami menambahkan masa satgas mulai dari H-3 minggu hingga H+3 minggu,” ujarnya Gandhi saat konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina, pada Rabu (16/5).
Ghandi menyampaikan beberapa langkah strategis mengantisipasi kelancaran pasokan BBM. “Demi kelancaran pasokan BBM, seperti tahun sebelumnya kami menyediakan KiosK/Serambi Pertamax, Mobil Dispenser Unit, BBM Kemasan di SPBU serta Motor/Mobil Pengantar Kemasan BBM. Layanan khusus ini akan disediakan di sepanjang jalur mudik Pulau Jawa baik jalan tol maupun non tol serta jalur Sumatera,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra menegaskan, Pertamina memperkirakan tahun ini ada peningkatan volume kendaraan sekitar 11-13% dibandingkan tahun lalu, “Jumlah pemudik menggunakan roda dua diperkirakan mencapai 7,67 juta, naik dibanding tahun 2017 yang mencapai 6,8 juta. Sementara jumlah pemudik yang menggunakan roda empat diperkirakan mencapai 3,46 juta, naik dari tahun 2017 yang mencapai 3,1 juta, ” ungkap Tiko.
Untuk itu, Pertamina akan meningkatkan penyaluran BBM selama masa mudik. “Per hari, kenaikan tertinggi terjadi pada BBM jenis Pertalite dari 46 ribu kiloliter menjadi 55 ribu kiloliter (20%), disusul Pertamax dari 15 ribu kiloliter menjadi 18 ribu kiloliter (15%), Premium dari 24 ribu kiloliter menjadi 26 ribu kiloliter (7%), Pertamax Turbo dari 787 kiloliter menjadi 820 kiloliter (5%), Dexlite dari 1.598 kiloliter menjadi 1.678 Kiloliter (5%), Dex dari 485 kiloliter menjadi 504 kiloliter (4%) serta Avtur meningkat dari 15 ribu kiloliter menjadi 16 ribu kiloliter (5%),” jelasnya. Sedangkan kebutuhan Solar diperkirakan turun dari 35 ribu kiloliter rata-rata harian menjadi 30 ribu kiloliter.
Pertamina juga akan meningkatkan penyaluran LPG pada puasa dan Idul Fitri 2018 yang diperkirakan puncaknya akan terjadi pada minggu terakhir menjelang Idul Fitri, dengan kenaikan sekitar 17% dari rata-rata harian 23.124 metrik ton menjadi 27.000 metrik ton. Pertamina juga telah meningkatkan ketahanan stok LPG menjadi rata-rata 17,6 hari.
Dari sisi distribusi, Pertamina akan menyiagakan 3.094 agen LPG PSO dan NPSO serta 31.612 pangkalan LPG PSO di seluruh Indonesia. “Kita juga akan menyiagakan 49 SPPBE Kantong di Pulau Jawa untuk memastikan kelancaran suplai LPG selama arus mudik,” imbuh Tiko.
Dalam kesempatan tersebut ia juga menjelaskan program sinergi BUMN dengan Telkomsel selama Satgas Idul Fitri, di antaranya yakni e-Payment, joint outlet di SPBU, joint promo dengan cross selling dan campaign My Pertamina dan edukasi market, joint big data untuk informasi layanan SPBU terdekat, ketersediaan BBM dan informasi lalu lintas.
“Kami juga memberikan layanan mudik gratis untuk masyarakat untuk menekan penggunaan kendaraan bermotor saat mudik. Selain itu, kami melakukan digitalisasi SPBU yang tersebar di 50 SPBU Pantura dengan e-Payment/ Cashless dan 1 SPBU Pantura dengan digital prototype sehingga pemudik tidak perlu repot membawa uang cash untuk melakukan pengisian BBM di SPBU,” pungkasnya.