Jakarta, MinergyNews– Berdasarkan hasil perhitungan, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada bulan Desember 2017 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata ICP naik sebesar US$ 1,56 per barel menjadi US$ 60,90 per barel dari US$ 59,34 per barel pada November 2017, dan merupakan angka tertinggi sepanjang tahun 2017.
Tim Harga Minyak Indonesia Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, dengan kenaikan ICP Desember tersebut, ICP rata-rata tahun 2017 dari Januari hingga Desember mencapai US$ 51,19 per barel, atau naik 27% dibanding ICP rata-rata 2016 yang mencapai US$ 40,13 per barel.
Energy Information Administration (EIA) USA menyampaikan, naiknya harga minyak mentah pada beberapa bulan terakhir merupakan dampak penurunan inventory minyak mentah dan bahan bakar cair lainnya secara global sebesar rata-rata 0,4 juta barel per hari pada 2017.
Setelah tingkat inventory minyak mentah dunia menurun pada tahun 2017, EIA memperkirakan inventory minyak dunia akan mengalami kenaikan sebesar 0,2 juta barel per hari pada tahun 2018 dan sebesar 0,3 juta barel per hari pada 2019. Hal tersebut diperkirakan dapat menahan harga minyak dunia pada kisaran US$ 60 per barel.
Kesepakatan OPEC dan Rusia memperpanjang pembatasan produksi hingga akhir tahun 2018 pada general meeting 30 November 2017 lalu di Vienna juga menjadi salah satu pemicu naiknya harga minyak dunia saat ini.
Faktor lain, harga minyak dunia juga dipengaruhi kondisi geopolitik di Timur Tengah yang masih memanas juga meningkatnya permintaan minyak mentah di China yang diikuti peningkatan permintaan minyak solar, minyak tanah, Liquified Petroleum Gas (LPG), minyak bakar dan bensin.