Jakarta, MinergyNews– Sepanjang tahun 2018, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Has Bumi (SKK Migas) menargetkan produksi minyak dan gas (migas) sebesar 2 juta barel per hari.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Deputi Pengendalian SKK Migas, Djoko Siswanto dalam acara FGD Hulu Migas dalam Sorotan Media dengan tema ‘Refleksi 2017 dan Outlook 2018’ bertempat di Bimasena, Hotel Darmawangsa, Jakarta, Rabu (27/12).
Djoko menjelaskan, jumlah tersebut terdiri atas produksi minyak sebesar 800 ribu barel per hari (bph) dan gas 1,2 juta barel setara minyak per hari. Namun, penemuan cadangan baru selama 10 tahun terakhir belum terlalu signifikan sehingga bisa menaikkan level produksi.
“Untuk mencapai target tersebut, SKK Migas menemukan kendala dalam penemuan cadangan migas baru. Dan ini jadi tantangan khususnya dalam eksplorasi,” katanya.
Akan tetapi, Djoko mengungkapkan, lifting migas tahun depan dapat tercapai dengan adanya stimulus dari kenaikan harga minyak dunia. “Dengan naiknya harga minyak dunia diyakini dapat mendongkrak kegiatan eksplorasi migas karena banyak kontraktor mengurangi jumlah pengeboran sumur,” ujarnya.
Selain itu, tambahnya, penurunan produksi hanya bisa diantisipasi melalui eksplorasi cadangan-cadangan migas baru. Namun eksplorasi beberapa tahun ini baru menemukan sejumlah sumber gas di blok lapangan yang baru.