Jakarta, MinergyNews– Sektor pariwisata di kawasan Asia tidak menunjukkan adanya tanda-tanda penurunan. Kawasan ini kembali mendominasi tingkat kedatangan pengunjung berdasarkan hasil studi World Travel and Tourism Council (WTTC) 2017 yang baru saja dirilis. Membanggkan, Jakarta masuk dalam radar 10 kota pariwisata paling cepat tumbuh di dunia.
Saat ini, kota-kota Asia memang mendominasi Top 10 kota dengan pertumbuhan tercepat dunia. Kota Chongqing di barat daya Tiongkok, berada di puncak daftar studi terbaru dengan pertumbuhan 14 persen per tahun. Satu strip di bawahnya, ada Guangzhou sebesar 13,1 persen.
“Pasar domestik Tiongkok yang kuat berada di belakang pertumbuhan kota-kota seperti Chongqing dan Guangzhou yang mengandalkan pembelanjaan dari warganya. Prosentase belanjanya menembus 94,5 persen dan 89,1 persen dari PDB Travel & Tourism masing-masing,” tulis President & CEO WTTC, Gloria Guevara, dalam laporan resminya, Rabu (25/10/2017).
Setelah itu, ada Shanghai yang menunjukkan pertumbuhan 12,8 persen. Sementara itu, ibu kota Tiongkok, Beijing, berada di slot 12 persen per tahun.
“Pertumbuhan dua digit yang kita lihat di sini sangat mengesankan. Tiongkok bagus bukan hanya sebagai pasar sourcing untuk beberapa negara lain, tapi juga perjalanan domestik mereka sangat besar,” tulis Gloria.
Kota-kota lain di daftar sepuluh besar adalah Chengdu di Tiongkok (11,2 persen), Manila di Filipina (10,9 persen), Delhi di India (10,8 persen), Shenzhen di Tiongkok (10,7 persen), Kuala Lumpur di Malaysia (10,1 persen), dan Jakarta di Indonesia (10 persen).
“Laporan “City Travel and Tourism Impact” terbaru WTTC membuat kami makin bersemangat mengembangkan Kota Tua dan Kepulauan Seribu di Jakarta. Potensinya sangat besar. Apalagi Jakarta masuk 10 kota pariwisata paling cepat tumbuh di dunia,” ujar Dodi Riadi, PIC Kota Tua dan Kepulauan Seribu Kementarian Pariwisata (Kemenpar).
Studinya mencakup 65 kota dan semuanya harus bersaing dari sisi pendatang dan pengeluaran oleh pengunjung.
“Sekarang pariwisata Jakarta jadi makin ngehits lagi. Terimakasih WTTC,” ucap Dodi.
Selain tambah populer, brand Wonderful Indonesia pun makin meyakinkan. Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pariwisata Arief Yahya selalu menyebutkan bahwa setiap country image naik 10 persen, akan mendorong kenaikan tourism 11 persen, dan investment 1 persen.
“Jika pariwisata kita ingin menjadi global player, maka harus bisa bersaing dan dikalibrasi dengan global standard. WTTC lembaga yang sangat kredibel, jadi ranking itu juga terpercaya,” kata Arief.
Jakarta sebenarnya nomor dua terbesar sebagai pintu masuk wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, setelah Bali. Persentasenya, 40 persen Bali, 30 persen Jakarta, dan 20 persen Kepulauan Riau (Kepri). Jakarta punya akses dan amenitas yang paling lengkap, karena ibu kota negara.
“Atraksinya lebih ke wisata kota, belanja, kuliner, MICE, dan sport tourism,” ujar Arief.
Kini, Kemenpar sedang membangun Kepulauan Seribu dan Kota Tua, sebagai satu dari 10 top destinasi, yang sering disebut 10 Bali Baru. Itu akan melengkapi destinasi yang berbasis pada alam, wisata bahari, dan heritage kota peninggalan zaman Belanda. (L6)