Jakarta, MinergyNews– Pasokan listrik memegang peranan penting dalam menunjang pariwisata yang akan ditawarkan di suatu wilayah, termasuk di wilayah Sumatera yang kaya akan bentang wisata alam dari ujung utara hingga selatan. Sistem jaringan listrik tegangan 500 kVA dari Lampung hingga Banda Aceh akan terkoneksi pada 2021 guna menunjang infrastruktur bagi industri pariwisata yang akan ditawarkan.
Hal tersebut diungkapkan Staf Ahli Bidang Investasi dan Pengembangan Infrastruktur Kementerian ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, mewakili Wakil Menteri ESDM, Senin (16/10) di Padang, Sumatera Barat pada acara Regional Investment Forum (RIF) yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Pariwisata (KemenPar). Hadir pula pada kesempatan tersebut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Lembong, Menteri Pariwisata, Arief Yahya dan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.
Lebih lanjut Prahoro menjelaskan, kebutuhan listrik akan berlipat ganda hingga 2026, sehingga sebanyak 21 Gigawatt (GW) akan menambah kapasitas daya listrik di wilayah Sumatera hingga 2026. “Tambahan ini akan menambah total kapasitas kelistrikan di wilayah Sumatera menjadi 43 GW,” ujar Prahoro.
Prahoro menjelaskan, Kementerian ESDM juga telah mengeluarkan Permen ESDM Nomor 38 Tahun 2016 tentang Percepatan Elektrifikasi di Perdesaan Indonesia. Permen ini juga akan mengakomodir investor atau perusahaan swasta diperbolehkan untuk membangun jaringan listrik sendiri yang terpisah dari PLN. salah satu kebijakan Kementerian ESDM untuk mendukung delapan destinasi pariwisata yang ditawarkan dalam kegiatan RIF, enam diantaranya merupakan distinasi prioritas, sedangkan dua diantaranya berlokasi di Padang yakni kawasan wisata Terpadu Gunung Padang dan Kawasan Wisata Bahari Pantai Mandeh.
“Dari enam destinasi prioritas tersebut, tiga diantaranya telah memiliki proyek-proyek yang ready to offer, diantaranya Danau Toba ada lima proyek dengan estimasi nilai proyek USD 2,3 miliar”, ungkap Kepala BKPM, Thomas Lembong. Ia mengungkapkan sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang tumbuh di level 35-40% jauh diatas pertumbuhan investasi nasional yang per tahunnya di level 12-14%.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menambahkan potensi devisa dari sektor pariwisata diperkirakan mencapai Rp 260 Triliun, artinya sektor ini akan menjadi penghasil devisa terbesar di Indonesia di masa mendatang.