Jakarta, MinergyNews– Untuk mewujudkan kemandirian energi, Indonesia perlu membangun kilang minyak baru. Terwujudnya pembangunan kilang merupakan komitmen Pemerintah dan hingga saat, proses pembangunannya terus berlanjut.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar usai acara Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas Tahun 2017 di Jakarta.
“Pembangunan kilang baru adalah program strategis nasional yang menjadi komitmen Pemerintah sekarang. Ada 4 program upgrading (RDMP/Refinery Development Master Plan) yaitu Kilang Cilacap, Balongan, Dumai dan Balikpapan. Selain itu dua grass root (New Grass Root Refinery/NGRR) yaitu Kilang Bontang dan Tuban. Programnya tetap jalan sesuai instruksi Bapak Presiden,” ujar Arcandra.
Lebih lanjut dia menjelaskan, perkembangan RDMP kilang Balikpapan, telah selesai FEED dan tengah dievaluasi FID-nya. Sedangkan Kilang Cilacap telah mendapatkan mitra yaitu Saudi Aramco. Demikian pula dengan Kilang Tuban yang bermitra dengan Rosneft. Sementara Kilang Bontang masih mencari mitra.
“Kilang Tuban dengan Rosneft, Bontang masih mencari partner, Balikpapan sudah berjalan ya. Tetap scedule-nya sehingga program ini bisa berjalan (sesuai) apa yang kita harapkan,” tuturnya.
Terkait mitra untuk pembangunan Kilang Bontang, Arcandra menambahkan, sudah ada investor yang berminat. Saat ini tengah dalam proses lebih lanjut.
Upaya Pemerintah membangun kilang baru serta RDMP, diakui Wamen mengalami beberapa kendala. Namun sejauh ini, kendala tersebut masih dapat diatasi. “Ada beberapa kendala, tetapi kendalanya insya Allah bisa kita selesaikan. Nanti bicara dengan pertamina bagaimana menyelesaikan kendala,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional dari tahun ke tahun terus meningkat. Dalam satu tahun, Indonesia membutuhkan 72 juta kiloliter (KL). Namun yang bisa diproduksi di dalam negeri hanya 39 juta KL, sisanya harus impor.
