Jakarta, MinergyNews– PT Agincourt Resources mulai memberlakukan lingkungan kerja ramah keberagaman gender di Tambang Emas Martabe, Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Diawali dengan memberikan pelatihan pemahaman lanjutan atas implementasi keberagaman gender kepada lebih dari 700 karyawan.
Menurut Presiden Direktur Agincourt Resources, Tim Duffy, pelatihan ini adalah salah satu bentuk investasi perusahaan. Sebagai perusahaan yang belum terlalu lama berdiri, Tambang Emas Martabe memiliki kesempatan besar untuk menanamkan keberagaman gender sebagai bagian dari budaya bisnis perusahaan.
“Kami percaya pemahaman terhadap keberagaman gender akan membuat perusahaan ini lebih baik. Perusahaan akan mendapatkan lebih banyak ide-ide pengembangan. Jika sebuah perusahaan membuka kesempatan lebih besar terhadap penerapan keberagaman gender, maka perusahaan tersebut akan lebih sukses,” ujar Tim Duffy ketika membuka Pelatihan Keberagaman Gender 2017, Kamis (24/8).
Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari beberapa kebijakan dan peraturan terkait, diantaranya upaya pendekatan terhadap karyawan di seluruh tingkatan dalam organisasi perusahaan, upaya menciptakan lingkungan kerja dan budaya kerja yang menjunjung tinggi harkat dan martabat serta kehormatan, bebas dari diskriminasi, intimidasi dan kekerasan baik fisik maupun nonfisik.
Dia menyebutkan, Agincourt Resources sudah beberapa tahun belakangan sangat serius menerapkan konsep keberagaman gender dalam lingkungan kerja. Tak hanya dalam hal rekrutmen, tapi juga bagaimana menciptakan lingkungan kerja ramah gender.
Dari aspek perekrutan dan pengembangan kapasitas, Agincourt Resources menargetkan porsi karyawan perempuan pada tahun 2019 mencapai 25 persen dari total pekerja perusahaan dan kontraktor. Hingga saat ini, jumlah karyawan di Tambang Emas Martabe telah mencapai 18 persen dari total 761 karyawan. Sementara itu, dari total karyawan perusahaan dan kontraktor telah mencapai 16 persen dari 2.376 orang.
“Penerapan keberagaman gender ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan, apalagi di sektor pertambangan. Ada stereotipe, laki-laki mendominasi di sektor pekerjaan ini. Kami ingin mengubahnya melalui pelatihan ini. Harus ada perlakuan yang sama bagi seluruh pekerja. Perlakukan perempuan yang bekerja di perusahaan ini layaknya keluarga dan mitra setara. Kami percaya lingkungan kerja yang ramah gender akan meningkatkan kontribusi karyawan terutama para karyawan perempuan,” jelas Tim Duffy.
Daya Tarik
Sementara itu, Senior Manager Corporate Communications Agincourt Resources, Katarina S. Hardono, menyatakan bahwa komitmen Tambang Emas Martabe terhadap penerapan keberagaman gender akan menjadi daya tarik bagi para perempuan berbakat dan kompetitif untuk berkarya di perusahaan ini.
“Laki-laki dan perempuan memiliki sudut pandang dan ide-ide berbeda yang akan memperkaya wawasan perusahaan dan memungkinkan untuk menghasilkan pemecahan masalah yang lebih baik, sehingga mampu menguatkan fondasi bisnis perusahaan,” ujar Katarina.
Menurutnya, perkembangan pelaksanaan oleh Tambang Emas Martabe secara konsisten dilaporkan sesuai panduan Global Reporting Initiatives (GRI) untuk pelaporan keberlanjutan.
Beberapa dampak dari penerapan keberagaman gender di dalam perusahaan adalah untuk menunjang kreativitas dan inovasi, meminimalisasi konflik dan tingkat stres serta meningkatkan produktivitas secara signifikan.
Penerapan keberagaman gender di Tambang Emas Martabe juga merupakan bentuk dukungan terhadap konvensi internasional PBB tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan atau CEDAW (Convention on Elimination of All Forms of Discrimination Against Women). Indonesia pun telah meratifikasinya sejak tahun 1984 melalui UU No.7/1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita.