Jakarta, MinergyNews– Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi dan Rektor Universitas Patimura (Unpati), Prof. Dr. M. J. Saptenno, SH, M.Hum menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, di kampus Unpati Ambon, Selasa (15/8)
MoU berisi kesepakatan penting untuk membantu Unpati melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam lingkup pengelolaan usaha industri hulu migas melalui kegiatan:
- Studi, kajian, evaluasi, perancangan dan pengembangan,
- Pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan
- Pengabdian kepada Masyarakat, dan
- Kegiatan-kegiatan lain dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dalam sambutannya Rektor Unpati memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada SKK Migas yang telah memberi kesempatan kepada citivas akademika Unpati untuk turut terlibat dalam kegiatan hulu migas, khususnya yang terkait dengan riset dan pengembangan pendidikan. Apalagi Unpati baru saja menambah program studi baru yaitu teknik geologi, sebuah ilmu pengetahuan yang sangat strategis di dunia perminyakan.
“Industri hulu migas memiliki aspek yang sangat kompleks. Bukan haja aspek teknis, tapi juga aspek hukum, sosial budaya dan politik. Khusus di wilayah maluku, aspek sosial budaya terutama yang terkait hak adat bukanlah hal yabg sederhana. Di sinilah Unpati siap membantu untuk melakukan studi yang mendalam agar keputusan yang diambil dalam pengelolaan hulu migas di Maluku dapat berjalan lancar dan memberi manfaat yang banyak bagi negara dan masyarakat setempat,” jelas Saptenno.
Sementara Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi menyoroti potensi wilayah Maluku yang eksotis, yang penuh dengan potensi pariwisata. Diharapakan kehadiran industri hulu migas di Maluku juga dapat mengembangakan potensi ini sebagai aset untuk menambah pendapatan daerah.
“Di SKK Migas banyak ahli perminyakan dan geologi. Terkait dengan program studi Geologi yang baru dibuka di Unpati, silahkan diatur agar ahli-ahli di SKK Migas dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui kuliah umum atau diskusi khusus”, lanjut Amien.
MoU dilaksanakan sebagai langkah antisipatif menjelang pelaksanaan proyek gas Masela di provinsi Maluku, sebagai salah satu kilang LNG terbesar di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut hadir Deputi Operasi SKK Migas, Fataryani, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Pamalu, Enrico Ngantung, dan Kepala Unit Percepatan Proyek Abadi, Lucky Yusgiantoro.