Jakarta, MinergyNews– Dalam lawatannya ke Jawa Timur, Minggu (13/8), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kembali menekankan keunggulan penggunaan jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga saat berbincang dengan warga yang di rumahnya sudah tersambung pipa gas di Desa Kembangsri, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Jargas di Kabupaten Mojokerto ini ditargetkan akan mengalir pada Januari 2018. “Nanti Januari 2018 akan mengalir. Jadi (warga) akan lebih hemat, lebih aman, tekanannya rendah hanya 0,1 bar, juga tidak bikin naik biaya,” ujar Menteri Jonan usai menandatangani langsung berita acara serah terima meter gas kepada Eva Tineke, calon pelanggan yang tak sabar menanti jargas masuk ke rumahnya.
Eva mengaku, sebelumnya dengan menggunakan tabung LPG 3 kg ia lebih sering memilih untuk membeli masakan di luar rumah dibanding memasak sendiri. “Dua bulan sekali saya ganti Pak, karena takut (gasnya besar), nanti jargas (tekanannya) kecil jadi nggak takut lagi,” ungkapnya.
Selain masalah keamanan, ia berharap hadirnya jargas di Mojokerto juga bisa menghemat pengeluaran bulanannya. “Mudah-mudahan nanti saya ndak takut lagi, kalau bisa ndak mahal-mahal juga,” kata Eva yang mengaku tidak dipungut sepersen pun dalam pemasangan jargas ini.
Lebih lanjut Jonan menuturkan, syarat rumah tangga yang diprioritaskan dalam pemasangan gas adalah rumah tangga sederhana. “Diprioritaskan untuk rumah tangga sederhana sesuai arahan Presiden, penggunaan energi dalam negeri harus lebih baik dan diutamakan untuk rakyat,” pungkas Jonan.
Infrastruktur jargas di Kabupaten Mojokerto ini mendapatkan alokasi gas dari Kangean Energy Indonesia sebesar 0,25 MMSCFD. Jargas di Kabupaten Mojokerto ini adalah penugasan Pemerintah kepada PT Pertamina Gas melalui APBN TA 2017, yang didedikasikan untuk 5.101 SR di Kecamatan Ngoro, dengan nilai kontrak sebesar Rp 37,8 miliar.