Jakarta, MinergyNews– Sejak 1 Januari 2017, Pemerintah melaksanakan Program BBM Satu Harga di seluruh wilayah Indonesia, terutama di wilayah 3 T (tertinggal, terluar dan tertinggal). Dari 150 titik yang masuk dalam roadmap hingga 2019, hingga 2017 terdapat 21 titik yang telah terjangkau program ini.
“Target pendirian lembaga penyalur di 150 titik yang sudah kita identifikasi dari tahun 2016 bersama Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Pertamina, realisasinya untuk 2017 ini kita sudah membangun di 21 titik. Dan ini rata rata terlokasi di daerah-daerah terluar,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ego Syahrial, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta.
Ego menyampaikan, daerah-daerah yang telah terjangkau BBM Satu Harga antara lain, wilayah Sangeta Laut, Morotai, Pulau Nias dan Pulau Mentawai. Diperkirakan sebanyak 54 titik lembaga penyalur dapat terselesaikan BBM hingga akhir tahun 2017.
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa menambahkan, Peraturan Menteri Nomor 36 Tahun 2016 mewajibkan Badan Usaha Penyalur BBM untuk mendirikan penyalur di lokasi-lokasi yang belum terdapat penyalur jenis BBM tertentu dan khusus penugasan (Premium dan Solar). Pertamina akan membangun lembaga penyalur di 150 titik, sedangkan PT AKR Corporindo membangun 7 titik.
Sesuai roadmap, pada tahun 2018 ditargetkan terbangun lembaga penyalur di 50 titik dan 46 titik pada tahun 2019. Program ini bertujuan mewujudkan pemerataan dan azas keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.