Jakarta, MinergyNews– Penugasan yang diberikan oleh pemerintah kepada PT PLN (Persero) untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional melalui program pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan 35 ribu Mega Watt (MW), telah menjadi komitmen bersama antara PLN dengan mitra kerja serta para pemangku kepentingan di sektor ketenagalistrikan.
Komitmen untuk mewujudkan hadirnya infrastruktur ketenagalistrikan ini seperti yang dilakukan oleh PLN di provinsi Sulawesi Tengah. Hal ini tidak lain adalah untuk memenuhi kebutuhan suplai listrik masyarakat serta ikut serta mendukung pertumbuhan ekonomi. Data BPS menyebutkan bahwa ekonomi di Sulawesi Tengah pada semester I tahun 2017 ini jika dibandingkan terhadap semester I-2016 tumbuh 5,29 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2016.
Komitmen ini kembali ditegaskan oleh Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN, Syamsul Huda, Kamis (10/8/2017) siang di Palu saat berkunjung ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu yang diterima langsung oleh Agus Lamakarate, Direktur Operasional, Keuangan dan Umum PT Bangun Palu Sulteng (BPS) selaku pengelola KEK Palu.
“Tugas PLN adalah menghadirkan infrastruktur ketenagalistrikan. Selain untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, juga adalah untuk ikut mendukung kegiatan investasi di daerah demi tumbuhnya perekonomian, seperti yang dilakukan oleh PLN di KEK Palu ini” jelas Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN, Syamsul Huda yang didampingi Kepala Divisi Pengembangan Regional, Idian, GM PLN Suluttenggo Baringin Nababan, GM PLN UIP Sulawesi Bagian Utara yang diwakili oleh Binara Nainggolan, serta Manajer PLN Area Palu Emir Muhaimin.
Dukungan penuh dari PLN diantaranya adalah dengan telah membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang suplai listriknya diambil dari lokasi jaringan PLN yang paling dekat, yaitu PLTU Mpanau. Selain itu, suplai pasokan listrik ke KEK Palu juga diperkuat dengan jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) Feeder Khusus yang akan melayani kebutuhan listrik tahap pertama di KEK Palu sebesar 10 MW di sisi 20 kilo Volt (kV) dengan double circuit sepanjang 4,5 kilo meter sirkuit (kms).
Sementara itu, Agus Lamakarate mewakili PT BPS selaku pengelola KEK Palu menyatakan bahwa dalam perencanaannya, KEK Palu dengan lahan yang tersedia mencapai luas 1500 hektar, ke depannya, secara bertahap akan membutuhkan listrik hingga mencapai 250 MW. Pihaknya telah menyediakan lahan khusus yang dapat digunakan oleh PLN membangun Gardu Induk untuk kebutuhan melistriki kawasan KEK Palu.
“Kebutuhan listrik di KEK Palu ini, menurut perencanaan kami, secara bertahap bisa mencapai hingga 250 MW. Untuk memberikan kepastian kepada para calon investor yang akan menggunakan kawasan KEK ini akan suplai listrik, kami telah menyiapkan lahan bagi PLN untuk dapat digunakan membangun Gardu Induk” jelas Agus Lamakarate, Direktur Operasional, Keuangan dan Umum PT Bangun Palu Sulteng (BPS) pengelola KEK Palu.
Mengantisipasi kebutuhan listrik di kawasan KEK Palu, PLN akan membangun Gardu Induk 150 kV dengan lahan yang dipersiapkan oleh pengelola KEK Palu, yang nantinya akan khusus melayani pelanggan yang berada di kawasan KEK Palu. Selain itu, PLN juga tengah mempersiapkan pembangunan PLTU Palu 3 berkapasitas 100 MW yang berlokasi di kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah serta Mobile Power Plant (MPP) berkapasitas 60 MW.
Sistem kelistrikan Palu saat ini melayani 347 ribu pelanggan dengan beban puncak mencapai 130 MW.