Jakarta, MinergyNews– Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, menugaskan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) untuk membagikan konverter kit (konkit) bahan bakar gas sebanyak 116 unit untuk kendaraan dinas Pemerintah Kota Lampung.
Pembagian konkit ini secara simbolis diserahkan oleh Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin Baso kepada Sekda Pemkot Lampung Badri T di SPBG Jalan Soekarno Hatta, Bandar Lampung, Kamis (3/8). Penyerahan konkit disaksikan juga oleh Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Dilo Seno Widagdo.
Pembagian konkit untuk kendaraan dinas Pemda Lampung merupakan bagian dari 5.000 unit konkit yang akan dibagikan tahun ini. “Tahun ini Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 97,8 miliar untuk membagikan total sebanyak 5.000 unit konverter kit. Pemerintah menugaskan PGN dan Pertamina untuk membagikan sekaligus memasang di kendaraan dinas, angkot dan kendaraan lainnya,” jelas Alimuddin.
Dari jumlah 5.000 unit konkit, PGN mendapat penugasan untuk membagikan 2.000 unit untuk kendaraan dinas angkutan umum di Jakarta, Bogor, Lampung, Batam, Purwakarta, Surabaya, Sukabumi, Bandung dan Gresik. Diharapkan pada November mendatang, seluruh konkit sudah rampung dibagikan.
Alimuddin menjelaskan, pembagian konkit untuk kendaraan dinas dan angkot dilakukan untuk mempercepat pemanfaatan SPBG yang telah dibangun Pemerintah. Selain itu, memberikan bahan bakar yang bersih dan ramah lingkungan.
Terkait segi keamanan, Ali menegaskan, faktor safety menjadi kriteria utama dalam pembuatan produk-produk yang akan dipasang di kendaraan. “Faktor keamanan tidak soal. Malahan ini lebih aman,” katanya.
Pemerintah Kota Lampung menyambut baik pembagian konkit ini dan menjadi era baru di daerah tersebut karena selama ini masih menggunakan BBM sebagai bahan bakar kendaraan. Pada tahap awal ini, sudah ada 60 kendaraan dinas yang siap dipasang konkit.
Sekda Pemkot Lampung, Badri T, berharap agar jumlah SPBG dapat ditambah agar lebih banyak masyarakat yang dapat menggunakan bahan bakar gas untuk kendaraannya. “Kalau perlu di Bandar Lampung dibangun 5 SPBG supaya jangkauannya lebih luas. Masyarakat lebih cepat mengisi bahan bakar gas,” ujarnya.