Jakarta, MinergyNews– Pemerintah akan mengundang PT ExxonMobil pekan depan, menyusul surat yang dikirimkan perusahaan minyak tersebut kepada Menteri ESDM Ignasius Jonan terkait Blok East Natuna. Rencananya pertemuan akan digelar pekan depan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi IGN Wiratmaja Puja usai acara Penandatanganan Kerja Sama Kementerian ESDM dengan BNPT, Selasa (18/7), mengatakan, pertemuan Pemerintah dengan ExxonMobil akan membahas lebih mendalam isi surat yang dikirimkan perusahaan minyak asal Amerika Serikat itu. Saat ini, Pemerintah sedang melakukan pembahasan internal terkait surat tersebut. “Untuk perkembangannya, kita akan rapatkan internal. Mungkin kita akan undang Exxon untuk presentasi dengan Pertamina karena WK itu sudah diberikan ke Pertamina,” ujarnya.
Dalam suratnya, Exxon menyatakan bahwa dengan kondisi saat ini, Blok East Natuna tidak ekonomis untuk dikembangkan. “Exxon bilang saat ini tidak ekonomis dengan terms yang ada,” kata Wirat.
Meski demikian, Exxon juga menyatakan siap membantu Pemerintah Indonesia karena memiliki kemampuan teknis dan teknologi yang dibutuhkan untuk pengembangan Blok East Natuna. “Di suratnya, Exxon bilang, mereka memiliki teknologi dan kemampuan teknis, jika diperlukan siap membantu Indonesia. Bisa macam-macam bantu, supply teknologi, kasih data dan lain-lain. Itu isi suratnya,” tambahnya.
Blok East Natuna memiliki potensi minyak mencapai 36 juta barel. Meski memiliki kandungan karbondioksida (CO2) hingga 72 persen, cadangan gas yang ada di Blok East Natuna masih bisa mencapai 46 TCF.