Jakarta, MinergyNews– Pengoperasian PLTP Ulubelu Unit 4 berkapasitas1x55 MW mulai Maret 2017 menegaskan komitmen tinggi PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Geothermal Energy dalam mengembangkan dan memanfaatkan sumber energi terbarukan.
Dengan tambahan kapasitas daya tersebut menjadikan porsi kontribusi panas bumi bagi ketenagalistrikan di lampung meningkat menjadi 25% terhadap total kebutuhan listrik di provinsi paling Selatan Sumatera itu. Total kontribusi PGE, baik dalam bentuk uap dan listrik kini mencapai 4 x 55 MW.
General Manajer PGE Area Ulubelu Dirgo Rahayu mengatakan pengembangan panas bumi di Ulubelu telah dimulai sejak 1991 hingga 1997. Sempat terhenti karena krisis moneter, PGE kembali agresif pada 2008 dan puncaknya PGE memasok uap ke pembangkit milik PT PLN (Persero), yaitu Ulubelu 1 dan 2 yang berkapasitas 2 x 55 Mw mulai 2012.
Hingga saat ini PGE telah mengebor sebanyak 50 sumur, 23 diantaranya untuk PLTP 3 & 4 dan sisanya untuk Ulubelu 1 & 2 dengan 16 juta jam kerja tanpa fatality. Hanya sekitar 150 ha permukaan lahan dari total 92 ribu ha lahan wilayah kerja panas bumi PGE yang digunakan untuk memproduksi uap dan listrik dengan seluruh infrastruktur pendukungnya.
Dirgo menjelaskan pengembangan PLTP Ulubelu 3&4 berbeda dengan dua unit sebelumnya, yaitu total project sehingga PGE berperan dari hulu hingga Hilir, sebagai produsen listrik. Konstruksi dua unit pembangkit dimulai pada tahun 2014 dengan target penyelesaian 34 bulan.
“Unit 3 lebih cepat sebulan dari target dan telah beroperasi pada Juli 2016, sedangkan PLTP Ulubelu Unit 4 beroperasi pada Maret atau tiga bulan lebih cepat. Dukungan yang kuat dari semua pihak, pemerintah dan termasuk masyarakat setempat menjadikan proyek berjalan dengan baik,” ujar Dirgo.
Tidak kurang dari US$397 juta digelontorkan Pertamina untuk pengembangan sumur dan pembangunan PLTP Ulubelu Unit 3&4 berikut jaringan yang terkoneksi dengan PLN. Investasi tersebut, tuturnya, telah memberikan dampak signifikan bagi pengembangan ekonomi setempat.
“Banyak usaha pendukung tumbuh, mulai dari rumah kos, rumah makan, dan kegiatan ekonomi masyarakat lainnya yang menjadikan pertumbuhan ekonomi kecamatan Ulubelu paling tinggi dibandingkan kecamatan lainnya di Tanggamus,” ungkap Dirgo.
Selain itu, PGE melalui program CSR perusahaan juga telah secara langsung menyokong ekonomi masyarakat. Beberapa kontribusinya antara lain, peningkatan jalan provinsi sepanjang 20km, penyediaan air bersih, budidaya peternakan kambing dan ikan air tawar serta penyediaan fasilitas kesehatan dan pendidikan.